Dalam sebuah seminar fotografi yang saya bawakan di Jogja beberapa waktu lalu, ada seorang peserta yang menanyakan kepada saya tentang tips melakukan sesi foto portrait khususnya ketika yang dilayani adalah sekelompok sosialita dengan beragam wardrobe menarik dan berlokasikan sebuah tempat eksklusif seperti luxury resort.
Pertanyaan ini mengingatkan saya ke sebuah sesi foto portrait yang saya lakukan di sebuah resort bernama Karma Kandara beberapa waktu lalu. Jika anda belum pernah mengunjungi resort ini sebelumnya maka ijinkan saya bercerita sedikit tentang kecantikan tempat ini.
Secara singkat ini adalah sebuah resort bintang 5 di daerah Uluwatu Bali dengan 58 kamar eksklusif dengan pemandangan tebing curam serta samudera yang indah. 85 meter di bawah tempat anda menginap, terdapat sebuah beach club yang yang bisa diakses dengan menggunakan hill tram, sebuah kereta gantung yang akan mengantarkan anda turun disertai pemandangan luar biasa yang akan membuat anda terkesima.
Silahkan lihat video ketika saya turun menggunakan Hill Tram di bawah ini,
Persiapan Yang Perlu Dilakukan Sebelum dan Pada Waktu Melakukan Sesi Foto Portrait
Mengerjakan sebuah sesi foto portrait sebenarnya hampir mirip dengan ketika anda akan memotret pre wedding hanya saja tujuan dari sesi ini bukanlah untuk pernikahan melainkan untuk personal branding, eksistensi, maupun untuk sebuah kenangan.
Cara saya melakukan sesi portrait mungkin sedikit berbeda dibandingkan beberapa fotografer lain dimana saya lebih menitik beratkan kepada aspek joyful atau kebahagiaan yang sekiranya akan membuat saya lebih nyaman selama memotret. Karena itu maka ada beberapa hal yang saya lakukan sebelum melakukan sesi foto portrait seperti:
1 – Saya Akan Cek Lokasinya Secara Online
Dalam setiap diskusi pra-pemotretan pasti saya menanyakan terlebih dahulu kepada si client tentang lokasi yang diinginkan. Karena client saya kali ini adalah sekelompok sosialita yang mayoritas tinggal di Jakarta sedangkan saya tinggal di Jogja maka hal paling mudah yang bisa saya lakukan sebelum sesi foto portrait berlangsung adalah,
Googling,
Tentang lokasi pemotretan sehingga saya tahu gambaran lokasinya seperti apa dan bagaimana cara saya nanti berkeliling di tempat tersebut.
Menelpon,
Pengelola lokasinya jika ada dan menanyakan tentang akses serta term & condition yang perlu saya lakukan. Pada tahapan ini pula biasanya saya menanyakan cara menuju ke tempat tersebut dan melakukan cek ulang apakah pada tanggal yang ditetapkan sudah ada reservasi atas nama client saya.
2 – Mengurus Keperluan Perjalanan
Saya gemar sekali traveling karena itu fokus pelayanan fotografi yang saya tekuni bukanlah melayani pemotretan di tempat saya tinggal. Alih-alih menawarkan ke client tentang lokasi yang dekat dengan tempat tinggal, saya lebih menyarankan mereka untuk datang ke lokasi-lokasi baru yang bahkan saya belum pernah mengunjunginya.
Hal semacam ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi saya tapi justru inilah yang mengasyikkan dari sebuah profesi fotografer, naluri kita akan “DIPAKSA” untuk berpikir cepat dan berkreasi tanpa batas di sebuah lokasi baru. Ada beberapa hal yang saya persiapkan antara lain:
Menyiapkan Tiket Perjalanan,
Adalah hal pertama yang sebaiknya dilakukan. Sekalipun hal ini tentu akan menjadi kewajiban si client tapi saya akan mencoba untuk membantunya dalam mencari harga tiket yang relatif terjangkau. Saya pernah naik bis dari Jogja ke Bali pada waktu awal-awal perjuangan saya merintis destination photo shoot di Pulau Dewata tapi tentu saja hal ini sangat melelahkan. Karena itu anda bisa memilih untuk menggunakan penerbangan Low Cost Carrier seperti Air Asia, Jet Star, dan Tiger Air sekalipun maskapai Full Service sepert Garuda Indonesia juga perlu disurvey karena terkadang harga tiketnya pun tidak beda jauh.
Memesan Penginapan,
Akan menjadi hal kedua yang saya lakukan dimana ketika lokasi pemotretannya di Bali maka saya percaya bahwa kota ini punya ribuan penginapan menarik yang bisa dijadikan tempat menginap. Jika anda ingin menginap di sebuah properti yang bernuansa rumah dimana kadang anda bisa ketemu langsung dengan ownernya maka AIRBNB adalah platform terbaik tapi jika anda memilih untuk tinggal di hotel maka AGODA adalah platform langganan saya sejak tahun 2010 saya mulai melanglang buana.
Sewa Ground Transfer,
Adalah hal ke-tiga yang akan saya cek. Saya menyukai naik motor dan mobil karena keduanya sangat mengasyikkan dimana pertimbangan saya hanyalah faktor cuaca dan dengan siapa saya memotret. Naik motor tentu saja bisa lebih fleksibel selama lokasi tempat pemotretan sesi foto portrait dekat dengan penginapan anda tapi kalau lokasinya berjauhan tentu menyewa mobil kecil seperti Karimun Estillo dan sejenisnya bisa jadi solusi yang bisa anda lakukan.
3 – Bawa Peralatan Fotografi Secukupnya, Kalau Kebanyakan Beraaaattt!
Menjadi seorang fotografer bukan berarti anda harus bawa peralatan se-abrek-abrek ketika memotret, jadilah praktis dan kreatif karena itu akan melatih diri anda masing-masing untuk terbiasa menjadi seorang Light Traveler atau sebuah julukan untuk orang-orang yang terbiasa bepergian dengan bawaan secukupnya.
Ada beberapa benda yang selalu saya bawa ketika pemotretan antara lain:
Kamera
Apapun jenis kamera yang anda punya, entah itu DSLR atau mirrorless tapi pastikan anda SELALU BAWA BACKUP karena benda ini sangat esensial dalam sebuah pekerjaan sebagai fotografer. Jangan sekali-kali mengambil resiko dengan membawa satu buah body kamera kecuali anda yakin betul dengan peralatan tersebut.
Lensa
Secara umum saya selalu membawa 3 (tiga) jenis lensa yang selalu ada di dalam tas kamera saya baik untuk keperluan pemotretan wedding, pre wedding, maupun sesi foto portrait.
Lensa PERTAMA adalah Ultra Wide Lens seperti 16-35mm atau 14-24mm dimana lensa jenis ini cocok sekali untuk menangkap sebuah momen dengan latar belakang landscape yang indah. Lensa KEDUA adalah Fixed Lens seperti 22mm atau 50mm dimana lensa ini sangat membantu ketika anda memotret dalam sebuah range foto yang dekat dimana hasil akhirnya akan sangat tajam dan jernih. Lensa KETIGA adalah Tele Lens seperti 70-200mm dimana terkait lokasi pemotretan yang sering saya kunjungi, area-nya sangat luas karena itu dengan membawa lensa jenis ini saya akan lebih fleksibel untuk memotret tanpa perlu lari-lari kesana kemari.
Artificial Lighting System
Saya mencintai 2 benda pada sistem pencahayaan buatan yaitu FLASH yang akan saya operasikan dengan teknik off camera flash serta LED LIGHT dimana ini akan sangat mudah dioperasikan ketika memotret dalam sebuah ruangan yang kecil.
Charger Kamera
Benda ini sangatlah sederhana tapi justru tingkat esensialnya cukup tinggi, sekalipun anda sudah isi penuh daya baterai anda sebelum pergi tapi pastikan anda membawa charger kamera di dalam tas agar mudah melakukan isi daya ketika baterai habis atau drop dayanya.
4 – Pelajari Cara Meng-Entertaint Client
Menjadi seorang fotografer tidak lepas dari sebuah pekerjaan entertaining alias menghibur karena itu pelajari-lah cara untuk menghibur client. Ada beberapa tips khusus yang saya lakukan selama 11 tahun ini berkecimpung di dunia fotografi yaitu,
Jadi Diri Sendiri
Tidak perlu harus bergaya seperti orang lain untuk menghibur client anda, karena itu jadilah diri sendiri sekalipun tetap harus baik kepada semua orang. Kalau tahu bahwa dirinya introvert atau tertutup maka jangan biarkan itu terjadi karena seorang fotografer tentu harus mau bersikap terbuka paling tidak dalam hal bersosialisasi.
Berpakaian-lah Yang Sesuai
Menjadi seorang entertainer mutlak harus mampu memilih pakaian yang sesuai untuk beragam keperluan. Misalnya ketika anda akan melakukan sesi foto portrait di sebuah luxury resort maka ada baiknya anda memakai sepatu ketika sampai di resortnya sekalipun ketika anda memotret di pinggir pantai maka anda bisa melepas sepati dan menggantinya dengan sendal maupun langsung “cekeran”.
Tidak Perlu “Mandi Parfum”, Yang Penting TIDAK BAU!
Pastikan anda mandi dan membersihkan diri sebelum bertemu client karena tubuh yang bau akan mempengaruhi mood si client selama sesi foto portrait berlangsung. Perlu diketahui bahwa memakai parfum terlalu banyak hingga orang bisa mencium bau anda dari jarak 10 meter justru menandakan bahwa anda pakai “parfum murahan”.
Pada dasarnya memakai parfum itu tidak dengan cara disemprotkan ke seluruh badan melainkan di beberapa “titik panas” tubuh seperti pergelangan tangan dan leher. Secara sederhana, cukup pastikan bahwa badan anda BERSIH dan TIDAK BAU!
Tebak Arah Pembicaraan Dan Berbaur-lah
Menebak arah pembicaraan adalah hal yang sering saya lakukan, karena itu sekalipun sedang berada di mobil bersama client saya biasa “nguping” tentang apa yang mereka obrolkan. Begitu saya dapat “benang merah” atau inti dari cerita yang mereka diskusikan maka saya akan mulai berbaur.
Misalnya si client ngobrol begini dengan temannya,
“Eh….kemarin pas saya ke Istanbul ada makanan enak lho di pinggir sungai, bentuknya kaya roti tapi di bagian dalamnya ada ikan dan sayuran, besok kalau kamu ke sana cobain ya”
Anda bisa menimpalinya dengan kalimat demikian,
“Balik Ekmek atau Kebab itu Bu?”
NOTE – Balik Ekmek adalah sebuah jajanan pinggir jalan khas Turki berupa roti yang didalamnya berisi ikan dan sayuran segar lalu dimakan dengan memberi kucuran air jeruk lemon | Kebab adalah kuliner Turki yang terdiri dari roti dengan irisan daging sapi maupun domba serta ada sayuran segar di dalamnya.
Permainan menebak arah pembicaraan dan berbaur ini mutlak memerlukan wawasan yang luas, kadang sayapun masih suka salah tapi justru karena itulah kita mesti terus belajar, banyak membaca, dan nonton TV agar wawasan kita sebagai fotografer semakin berkembang.
5 – Memuji Client, Meningkatkan Mood
Seorang teman saya yang ber-kewarganegeraan Jepang pernah mengajarkan tentang kebiasaan memberikan apresiasi dimana contoh kasusnya pada waktu itu adalah memuji masakan.
Dia pernah bilang begini,
“If someone give you his homemade meal, no matter it’s delicious or not but always say OISHI DES!”
Artinya adalah fokuslah untuk meng-apresiasi client anda dengan kata-kata positif seperti: ganteng, cantik, luar biasa dan sebagainya karena secara tidak langsung anda sedang “menghipnotis” mereka untuk menjadi lebih percaya diri. Berikan apresiasi terbaik kepada mereka BUKAN KARENA MEREKA YANG MEMBAYAR ANDA melainkan karena mereka itu bukan model yang bisa bergaya dan bertubuh seksi dan ideal.
Pahamilah dan hormati si client sewajarnya manusia dan juga diri anda yang tentu lebih senang dipuji daripada dihina.
Galeri Sesi Foto Portrait di Karma Kandara
Saya sudah meng-upload foto-foto pekerjaan sesi foto portrait saya di Karma Kandara pada postingan ini sehingga anda juga bisa mempelajari tentang pose, wardrobe, serta melihat langsung seperti apa hasil akhir dari sesi foto yang saya lakukan ketika melayani pemotretan untuk 9 orang sosialita di resort bintang 5 yang pernah mendapatkan penghargaan dunia atas layanan spa-nya.
Silahkan lihat galeri sesi foto portrait di Karma Kandara!
Portrait From The Heart
Portrait from the Heart adalah sebuah ebook yang saya tulis tentang panduan memotret sesi foto portrait untuk beragam keperluan seperti memotret bayi, foto personal, sosialita, grup, hingga teknik foto selfie dengan smartphone.
Berkeliling dari satu kota hingga ke beberapa negara di luar negeri untuk memotret portrait memberikan saya banyak ide dan informasi yang bisa saya bagi tentang menyelami niche fotografi yang market-nya akan selalu ada. Dari mulai client bayi yang tiba-tiba tidur selama 1 jam dan saya harus nungguin hingga mood client saya berubah padahal kita sedang berada di kawasan Causeway Bay Hong Kong semuanya saya bahas di ebook ini.
Ebook ini akan menjadi bacaan menarik ketika anda sedang santai atau mau tidur malam, sehingga anda punya Insight baru tentang bagaimana melakukan sesi foto portrait dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi client, karena hanya dengan cara inilah si client akan meminta anda berulang kali untuk memotretnya dalam beragam keperluan.
Anda bisa membeli ebook ini baik untuk pemakaian gawai berbasi ISO maupun Android melalui tautan ini!
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi anda untuk memahami lebih dalam tentang seni memoret portrait….selamat membaca!