Seoul merupakan kota yang sangat peduli pada kreativitas seni baik penduduk maupun turisnya. Hampir di setiap dinding di penjuru kota dipenuhi lukisan dan grafiti seni yang memang disediakan oleh pemerintah. mereka memberikan tempat bagi publik untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan membangun galeri-galeri seni di beberapa pusat kawasan wisata. Hongdae merupakan salah satu kawasan yang terkenal dengan beberapa hasil karya seni, karena merupakan sebuah komplek universitas. Di daerah ini juga terdapat banyak galeri seni atau pun museum. Bahkan, hampir setiap malam di beberapa tempat diadakan pertunjukan bagi publik yang sedang berjalan-jalan di sekitar kawasan ini.
Santorini Seoul adalah sebuah galeri seni yang terdiri dari museum, aula, toko cinderamata dan kafe. Galeri ini terletak di lantai basement dari Homi Atelier (toko penyuplai kebutuhan seniman, seperti pelukis atau perupa). Perpaduan budaya dan seni dari Yunani dan Korea bisa kita lihat dari tempat ini. Kita dapat membayangkan keindahan Santorini dari beberapa karya seni yang terpajang dan dekorasi gedung ini. Salah satu dari bagian galeri ini yang menarik adalah trick eye museum.
Trickeye museum adalah sebuah museum interaktif dengan konsep baru yang merangsang kreativitas dan imajinasi anda. Menggunakan teknik trompe l’oeil, sebuah teknik yang dibuat untuk menciptakan ilusi bahwa gambar yang dilukis berbentuk tiga dimensi. Banyak dari karya seni ini menambah fitur untuk membuatnya lebih lucu dan menarik. Jika anda berpose di sudut tertentu dari lukisan tersebut, anda akan terlihat menyatu dengan lukisan itu. Biasanya, pengunjung museum ini memaksimalkan kesempatan mereka untuk berfoto dengan latar belakang lukisan-lukisan yang unik dan lucu. Lukisan ini seolah memberi ruang bagi publik untuk turut merasakan jadi bagian dari lukisan tersebut.
Trick eye museum terletak di lantai dasar sebuah toko penyuplai kebutuhan seniman di daerah Hongdae, daerah di mana banyak anak muda berkumpul dan terdapat berbagai kafe dan toko pakaian. Museum ini dibuka untuk umum setiap hari sejak pukul 10.00-22.00 waktu Korea. Untuk biaya masuk, museum ini mematok harga sebesar 13.000 KRW. Cukup mahal memang, tetapi karena karya yang ditawarkan adalah karya seni yang unik, maka harga tersebut sesuai dengan pengalaman yang akan kita dapatkan.
Untuk menuju ke museum ini, salah satu transportasi umum yang dapat anda pilih adalah subway. Anda dapat menaiki subway jurusan Hongik Station di line 2, dan keluar di pintu 9. Setelahnya, anda cukup berjalan lurus hingga menemukan sebuah lampu lalu lintas di jalur utama Hongik. Setelah menyeberang jalan tersebut, anda belok ke kiri. Setelah berjalan lurus mengikuti jalan, di belokan kedua anda belok ke kanan sekitar 20m dan anda akan menemukan papan petunjuk jalan. Museum ini berada di lantai basement sebuah pusat perbelanjaan, Seogyo Plaza. Untuk memudahkan, jika anda telah melewati jalan utama di kawasan Hongik dan menemukan outlet kosmetik Tony Moly dan Holika Holika, berjalanlah di jalan yang terletak di antaranya.
Museum ini terdiri dari berbagai ruangan yang dibedakan dengan tema-tema yang unik. Anda dapat menemukan beberapa lukisan replika dari karya perlukis terkenal, seperti Mona Lisa milik Da Vinci dan David yang dilukis oleh Michelangelo. Lain lagi dengan ruangan yang bertemakan dunia internasional di mana anda bisa mengabadikan foto-foto seolah anda tengah mengelilingi dunia. Salah satu ruangan yang menjadi favorit di museum ini adalah ruangan bertemakan Korea, anda akan menemukan beberapa lukisan yang mencerminkan nilai-nilai tradisional. Selain itu, ada sebuah ruang pameran yang bercerita tentang bangunan-bangunan bersejarah di Yunani. Hal ini memuktikan bahwa museum ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran.
Beberapa lukisan akan terlihat lebih nyata dan hidup jika digunakan sebagai latar belakang berfoto oleh 2-3 orang. Para pegawai di museum ini cukup ramah dan ringan tangan untuk membantu kita mengambil foto. Banyak pengunjung yang saling membantu berfoto, termasuk menertawai pengunjung lain jika mereka memasang pose yang lucu.
Jika anda ingin mengunjungi tempat ini, selain harus menyiapkan peta agar tidak tersesat, jangan lupa untuk menyiapkan kamera anda. Jangan sampai momen untuk bernarsis ria terhenti karena memory card atau baterai yang habis. Jika memungkinkan, bawalah tripod agar anda tidak kesulitan memfoto diri anda dan teman-teman anda.