Memang awalnya tidak percaya ketika foto liburan keluarga yang telah usai justru bisa mendatangkan uang secara terus menerus untuk saya dan keluarga. Cuma inilah faktanya ketika saya mulai berjualan foto secara online di Shuterstock sejak November 2017 lalu.
Ngomong-ngomong nama saya Bima dan senang sekali melihat anda datang berkunjung ke blog yang saya bangun sejak 2010 lalu. Berbeda dengan BimaAdhitya.com yang menjadi blog usaha fotografi pernikahan saya, Bomanta justru saya bangun untuk mendokumentasikan perjalanan liburan dan makan-makan bagi saya dan keluarga sehingga kelak ketika suatu saat nanti saya sudah tidak ada di dunia maka legacy ini akan terus saya wariskan kepada anak dan cucu saya kelak.
Agar membuat sebuah dokumentasi liburan keluarga jadi lebih berarti bagi semua orang maka saya mengisi blog ini dengan segala hal yang bersifat edukasi seputar liburan. Anda yang ingin liburan ke Hong Kong misalnya, anda bisa baca tulisan saya tentang 11 makanan khas Hong Kong yang sebaiknya anda coba juga ketika anda ingin liburan ke Maldives tentu saya bagi juga informasi tentang sebuah kota bernama Male City yang menjadi ibukota Maldives dimana anda sebaiknya juga transit di sini selama 1 malam untuk menikmati suasana lokalnya.
Awal Mula Jualan Foto Liburan Keluarga
Satu hal yang terpikir dalam benak saya adalah jutaan orang di dunia pasti senang memotret apapun sehingga menyisakan jutaan file tidak terpakai di dalam smartphone atau hard disk komputer. Sekalipun awalnya foto-foto tadi hanya jadi bahan penunjang artikel di dalam blog, ternyata foto liburan keluarga tadi masih punya potensi lebih untuk menghasilkan uang secara langsung dari hasil penjualannya secara retail.
View this post on InstagramA post shared by Bima Adhitya | Photographer (@bimaadhitya) on
Saya tahu bahwa saat ini saya hanyalah seorang fotografer wedding seperti orang lain pada umumnya sehingga memasang foto-foto saya di blog ini lalu menjualnya secara terbuka bukanlah satu pilihan tepat, karena itu saya perlu sebuah platform yang jumlah visitornya jutaan orang sehingga hanya cukup dengan mempublish foto-foto tersebut maka akan ada peluang orang-orang calon pembeli tadi untuk melihatnya….syukur-syukur ada yang beli.
Ide sederhana ini akhirnya mempertemukan saya dengan Shutterstock dimana ketika anda juga tertarik menjual foto liburan keluarga atau foto apapun (makanan, model, konstruksi, kedokteran, dll) maka anda bisa mendaftar menjadi kontributor Shutterstock secara gratis.
Begitu saya buka komputer dan ingin meng-upload foto pertama saya di Shutterstock maka yang tersisa adalah foto-foto saya liburan ke Hong Kong dan Macau di tahun 2011, Alhamdulilah semua data masih tersimpan lengkap di komputer baik foto dan videonya sehingga ini adalah modal pertama saya di bulan November 2017 lalu, saya berikan contohnya ya…
Signage di atas adalah plakat informasi yang ada di depan hotel tempat saya menginap di Macau, Venetian Resort (silahkan baca review saya tentang hotel ini). Namanya juga lagi seneng-senengnya menginap di sebuah hotel bintang 5 yang jadi duplikat kasino di Las Vegas dan kota Venice Italy maka semuanya saya foto termasuk plakat biru petunjuk informasi di atas. Setelah saya upload fotonya pada bulan Oktober 2018 maka saya terus melihat foto tersebut di download secara online.
Anda yang pernah ke museum kereta api Ambarawa pasti tahu sudut-sudut museum yang saya foto di atas. Ya! beberapa bulan lalu saya ajak keluarga untuk liburan ke Kendal dengan sebelumnya mampir ke Ambarawa dulu dan akhirnya mampir di sebuah museum kereta kuno yang memang jadi tempat penyimpanan kereta-kereta kuno sejak jaman penjajahan Belanda.
Kedua foto di atas adalah beberapa stok yang berhasil terjual rutin yaitu kereta kuno warna hitam dan interior museumnya. Sebagai seorang fotografer yang awalnya hanya berjualan jasa layanan pre wedding dan wedding, tiba-tiba tahu bahwa foto-foto saya bisa terjual secara online wahh!! ini sebuah peluang baru dan menurut saya tidak butuh skill fotografi khusus untuk memulainya karena foto-foto yang dihasilkan sebenarnya sangat sederhana.
Ingin Ikutan Menjual Foto Liburan Keluarga Seperti Saya?
Gampang kok, seperti yang sudah saya bilang di atas bahwa anda cukup mendaftarkan diri anda menjadi kontributor Shutterstock, setelah anda mendaftar maka upload foto sebanyak-banyaknya!
Kenapa harus banyak foto? Ya karena kompetitornya adalah jutaan stok foto dari ribuan kontributor dari seluruh dunia. Hingga saat saya menulis artikel ini saya sudah punya 2489 stok foto yang terus bertambah setiap harinya karena setiap hari saya submit 10-15 foto untuk menambah aset digital di portfolio yang saya miliki.
Apakah saya terpikir untuk bisa hidup dari stock photography? JELAS DONG! karena bagi fotografer seperti saya inilah masa depan yang tanpa batas. Jangankan saya yang seorang fotografer, anda yang bukan fotografer-pun bahkan punya ribuan foto nganggur yang mungkin di dalamnya juga ada foto liburan keluarga. Memang dibutukan mindset yang jelas tentang hal ini karenya saya bahkan sampai menulis sebuah eBook yang berjudul “Jualan Foto Dengan Shutterstock” agar banyak orang bisa terbuka wawasannya tentang berjualan foto secara online.
Bagi anda yang baru saja ingin memulai peluang berjualan foto liburan keluarga secara online melalui Shutterstock, ayok segera daftar jadi kontributornya. Memang bukan perkara mudah ketika targetnya memang ribuan $$$/bulan seperti saya karena memang bagi saya pribadi ini adalah diferensiasi dari bisnis wedding photography yang sudah saya jalani selama 10 tahun.
Sampai di sini dulu tulisan saya kali ini, semoga memberikan manfaat buat teman-teman semua yang mau ikut jualan foto liburan keluarga seperti saya. Sebagia tambahan informasi bahwa kategori Photography in Bahasa di dalam blog ini saya khususkan untuk ulasan serta sharing hasil belajar saya tentang Shutterstock khususnya untuk jualan foto liburan dan makan-makan yang memang sudah menjadi aktivitas regular tahunan bagi keluarga.