Pagi abang-abang, encang-encing, koko-cici, mas-mbak dan teman-teman semua….terima kasih sudah mau sempatin baca tulisan tangan saya di dalam blog ini, suka atau tidak suka dari cara saya menulis semoga blog ini tetap memberikan manfaat buat kita semua yang pada hobi makan sama jalan-jalan. Dalam tulisan kali ini saya mau cerita pengalaman ngurusin Airbnb di rumah sederhana yang cuma bisa sewain 2 kamar nganggur. Setelah hampir 4 tahun ini saya bisa bilang bahwa “Keuntungan Sebenarnya Dari Bisnis Airbnb itu BUKANLAH UANG” tapi justru Networkingnya. Jika anda adalah orang yang baru mau coba jalanin bisnis ini maka itulah fakta yang bisa saya sampaikan. Uang dalam satuan dollar itu cuma bonus, tapi dari sini wawasan saya jadi lebih terbuka dan akhirnya paham bahwa dunia sudah benar-benar dalam kondisi “BORDERLESS” dimana batas yurisdiksi sebuah negara atau suku bangsa itu cuma formalitas, bener tuh kata Dominic Toretto di Fast Furious, dia itu mukulin penjahat sambil cari 100 juta dollar yang dibagi-bagi ke teman-temannya ga pake batasan negara. Awalnya saya pikir ini cuma karena di film dimana si Dom mukulin penjahat dari mulai di Los Angeles, Tokyo, London, bahkan Brazil ternyata di dunia nyata juga begitu.
Keuntungan Sebenarnya Dari Bisnis Airbnb itu BUKANLAH UANG” tapi justru Networkingnya
Dari 400 lebih tamu yang pernah keluar-masuk di rumah ternyata banyak tamu yang kerjaannya juga Ga’ Jelas, ada yang jadi Pastry Chef di New Zealand (padahal orang Prancis lulusan Akuntansi yang nekat bawa uang USD3,000 buat ke NZ), ada juga orang yang kerja bikin rumah ramah lingkungan di Kuala Lumpur (padahal orang Romania yang BeTe di negaranya sendiri), ada juga orang dengan tampang ga’ jelas yang dipilih jadi desainer lepasnya Google (padahal dia orang London), hingga bule Inggris yang cuma modal bisa Bahasa Inggris terus ngajar les bahasa Inggris di Surabaya (orang bego juga tahu kalo bule Inggris pasti bisa bahasa Inggris, lha wong bahasa sehari-harinya juga Inggris).
Saya buka tuh sejarah nabi Muhammad SAW masa kecil, rasanya sih kebanyakan orang cuma lihat Muhammad paska jadi nabi tapi lupa lihat sejarahnya waktu masih kecil. Ini anak sumpah Gokil….umur 12 tahun dia itu udah berdagang dan menjejakkan kakinya (tentu aja sambil cari duit) ke hampir semua jazirah Arab, dia bisnis udah cross country, jualan barang ke sana ke sini, jatuh bangkrut, terus bangkit lagi dan jadi kaya raya sampai namanya terdengar ke semua orang dan dianugerahkan gelar Al-Amin yang artinya bisa dipercaya (mental bisnis level dewa nih si Muhammad kecil). Dari sini aja kan udah jelas bahwa Muhammad itu sudah contohin kita semua buat menembus batas yurisdiksi negara dan berkarya secara luas.
Seperti saya bilang tadi duit dollar mah cuma bonus, wong banyak kok yang jadi lebih kaya daripada sekedar jadi host Airbnb padahal mereka cuma dagang gorengan di pinggir jalan, cuma esensinya bukan semata-mata karena duit doang tapi karena networking, ini nih yang statusnya PRICELESS atau tak ternilai harganya. Dulu, waktu belum jadi host airbnb, kalo dollar naik saya ikut marah-marah nyalahin pemerintah, begitu dollar turun tetap aja saya nyalahin pemerintah kalo begitu mah yang salah bukan pemerintah tapi saya-nya. Paling nggak tuh dari pengalaman dapet dollar ini ya bisa bersyukur…”Oh dollar naik ya? Alhamdulilah duit kita ada yang dollar juga; Oh dollar lagi turun ya? Alhamdulilah deh ada juga yang transaksi pake rupiah, kayanya enak deh kalo bisa bersyukur begini.
Biar adil saya kasih perumpaan sederhana kenapa manfaat uang di Airbnb kalah jauh sama networkingnya:
Kamar di airbnb itu bisa disewakan dengan budget minimal USD10/malam (kalo kurs sekarang ya sekitar 130 ribu), nah seandainya anda bisa sewakan 10 malam (ini gampang kok karena rata-rata tamu nginep 2-3 malam) maka jadinya begini:
- Harga kamar USD10/malam x 10 malam = USD100 atau Rp. 1.300.000
- Dalam setahun maka akan ada pemasukan USD100 x 12 = USD1200 atau Rp. 15.600.000
Tuh liat angkanya!!! kadang sama gaji karyawan aja kalah jauh, cuma buat saya duit segitu itu termasuk Good Money, lha wong cuma sewain kamar nganggur doang di rumah. Itu duit 15 juta diambil setengahnya sekitar 7,5 juta bisa lho buat liburan sederhana minimal beli tiketnya (sisanya tidur di Masjid ha3x..bercanda kok)
Teman-teman yang baca blog ini pastilah jauh lebih tajir, kalo bisa kerja di tambang, bank, bagian keuangan dsb pasti lah 1,3 juta/bulan mah cuma receh, cuma balik lagi ke poin utama bahwa networking adalah keuntungan sesungguhnya. INGAT!!! Networking tidak bisa dikonversi serta merta jadi rupiah pada saat itu juga, tapi ini bersifat jangka panjang, jadi teman-teman bisa implementasikan di setiap pekerjaan utama yang kalian lakukan.
Jadi kalau mau coba daftar jadi host airbnb, bisa dimulai sekarang juga, coba deh rasain sensasi nyewain kamar nganggur di rumah anda masing-masing. Mending disewain ama tamu yang mau bayar daripada disewain sama laba-laba, udah si laba-laba ga mau bayar eh malah bikin sarang di langit-langit kamar, rugi dong!!!
Semoga bermanfaat ya….
feel free buat share info ini ke teman, sodara, atau bokap-nyokap yang punya banyak rumah dengan kamar nganggur yang udah mulai disewa sama laba-laba yang maunya tidur gratisan di rumah kalian semua 🙂
Airbnb membantu saya untuk mendapatkan penghasilan dan menambah pertemanan saya dengan ratusan tamu dari seluruh penjuru dunia!
Terima kasih sudah membaca cerita pengalaman saya selama jadi host airbnb,
Jika ingin mendapatkan insipirasi tentang bagaimana rasanya menjadi seorang host, maka anda bisa membaca eBook Airbnb Be A Host yang berisi pengalaman suka duka saya selama 5 tahun pertama menjadi seorang host dan melayani ratusan tamu dari seluruh penjuru dunia.
2 Comments
Hi Mas Bima!
Terima kasih sudah mau share pengalaman jadi host Airbnb di blognya Mas Bima. Perkenalkan nama saya Shata. Saya berencana mau beli apartemen di Bandung dan mau sewain buat Airbnb. Jadi saya totally newbie dalam hal ini, maafkan ya Mas kalau nanya ini-itu. Semoga Mas Bima bisa bantu jawab hehe.
Mas bima atau kenalan Mas Bima apakah ada yg pernah jadi host Airbnb untuk apartemen? Apartemen kan ada biaya maintenance per bulannya, nah jujur yg skrg saya takutkan gimana kalau income dari Airbnb ga bisa nge cover biaya maintenance nya.
Mas Bima bayar listrik dan air yg dipakai tamu Airbnb gimana ya? digabung dgn pengeluaran rumah sendiri atau dipisahkan by token gitu ya?
Segitu dulu pertanyaan saya, makasih banyak Mas Bima 😀
Salam kenal Mbak Shata, saya Bima dan terima kasih sudah berkunjung di blog bomanta.com
Ada beberapa teman memang yang beli properti baik rumah maupun apartemen khusus untuk disewain, kalo mbak Shata ga mau ribet memang ‘dititipkan’ saja ke pemasaran artinya dijadikan condotel walaupun saya pribadi lebih senang kalo dikelola sendiri.
Kalo kembali ke bisnis memang tidak ada yang pasti mbak, bisa jadi mbak laris tapi bisa jadi uang yang diperoleh tidak cukup untuk membayar biaya bulanan, dalam kasus ini saran saya…dicoba saja toh kalau rugipun mbak masih bisa jual aset propertinya. So far saya jalanin unit baik milik saya dan juga orang lain untuk airbnb semua bisa mengcover biaya bulanan dan membagi keuntungan rutin tiap bulan.
Di Boma House semua listrik, air, internet dll masih jadi dengan rumah tinggal, keep in touch dan sukses mencoba
BIMA
Comments are closed.