Saya masih sering berharap bahwa almarhum mamah saya masih hidup agar bisa melihat revolusi usaha kos-kosanya sekarang ini. Nama saya Boma anak umur 30-an tahun yang pernah bermimpi punya hotel pada waktu masih duduk di kelas 2 SMA.
Bermodal kepercayaan yang mamah saya berikan serta rasa sok tahu anak muda bau kencur saya belajar mengelola usaha kamar kos-kosan dengan jumlah 29 kamar. Kebetulan sekali mamah saya bukanlah seorang berkantong tebal sehingga beliau hanya bisa membangun rumah kos berbiaya minim yang selanjutnya akan menyedot pemasukan kos untuk keperluan perawatan…perawatan…dan perawatan lagi. Telinga saya akhirnya mulai terbiasa dengan adanya problem talang bocor, genteng pecah, dak lantai bocor, WC mampet dan lain sebagainya yang kalau saya pikir sekarang rasanya nafas sudah mau putus. Singkat cerita usaha kamar kos ini mulai mengalami penurunan baik dari sisi penghuni dan tentu saja keuangan hingga secara tidak sadar saya berucap “Mah…mungkin suatu saat rumah kos kita ini bisa berubah jadi hotel ya!”
Hingga sampai tulisan ini anda baca, saya sudah melayani hampir 500 tamu yang berasal dari sekitar 20 negara di dunia hanya dengan menyewakan 1 – 2 kamar nganggur di rumah tempat saya tinggal. Setiap saya merekap keuangan hasil dari usaha sewa kamar ini saya selalu teringat mendiang Mamah saya dan ingin sekali bisa cerita ke beliau bahwa ‘impian’ jaman dulu akhirnya terwujud.
Beberapa waktu lalu saya sempat mengajak anak dan istri saya jalan-jalan ke Ambarukmo Plaza (AMPLAZ) sebuah mall di Jogja yang cukup ramai dikunjungi hingga kaki saya berhenti pada sebuah booth penjualan apartemen dimana kebanyakan apartemen itu nantinya boleh dikelola sendiri maupun ‘dititip kelolakan’ kepada jajaran manajemen. Dari survey-survey yang sudah saya lakukan beberapa waktu lalu ditambah melihat langsung beberapa teman yang mulai berani mengelola sendiri apartemennya maka saya bisa mengambil kesimpulan bahwa jika anda ingin berinvestasi properti dalam bentuk pembelian apartemen maka “Mengelola Sendiri Apartemen Anda Itu JAUH LEBIH BAIK Daripada Dititipkan ke Manajemen Hotel Manapun”
Bagi saya yang sudah beberapa tahun ini bermain-main dengan usaha kamar sewaan memang ada kesan lebih manteb kalau saya bisa melihat langsung naik-turunnya bisnis sewa kamarnya. Saya juga punya keleluasaan untuk membuka atau menutup kamar tersebut (kalau ada tamu atau sahabat yang mau menginap) serta secara langsung belajar mengelolanya layaknya seperti pemilik hotel berbintang. Sebelumnya perlu saya garis bawahi bahwa jika anda adalah orang yang sudah kehilangan banyak energi dan semangat maka menitip kelola kepada pihak manajemen adalah yang terbaik, tapi bagi anda yang masih berjiwa muda dan mau repot dengan segala kondisi jatuh-bangun maka mengelola sendiri apartemen anda jauuuuuuuhhh lebih asik dan menarik, asalannya sebagai berikut:
- Transparansi keuangan – apakah broker properti anda jujur? bisa iya bisa tidak tapi bisnis tetaplah bisnis, karenanya saya lebih suka melihat bisnis saya jatuh dan saya cari dimana masalahnya daripada hanya sekedar mendengar analisis broker yang mengatakan bahwa “Sekarang lagi sepi pak!” dimana saya juga tidak tahu persis dia broker berpengalaman atau broker yang baru 1 bulan kerja. Tapi dengan mengelola sendiri maka anda bisa dengan mudah tahu bahkan lihat sendiri jadwal occupancy melalui website
- Kebebasan – jika anda mengelola sendiri maka anda bisa bebas mau menyewakan atau tidak kamar tersebut, ada lho kondisi dimana anda pengen sewakan kamar anda kepada saudara atau teman yang akan menginap. Tapi jika anda titip kelola dan anda mau menyewakan kepada orang lain maka anda harus LAPOR ke pihak manajemen….ini apartemen siapa yang bayar? mau anda pakai sendiri kok masih harus ngomong ke orang lain!
- Pembelajaran – bisnis perhotelan, bisnis penginapan sederhana atau apapun namanya adalah hospitality business yang sangat menarik, selain wawasan anda tambah luas maka network yang bisa dijangkau juga luar biasa. Anda bisa mulai kenap agen tur, penyedia sewa mobil, dll yang tentu akan menambah pemasukan bagi anda atau istilahnya adalah Up-Sell
Buat intermezzo ini saya kasih lihat contoh sarapan yang saya sediakan untuk para tamu di Boma House, pada prakteknya terserah anda mau sediakan sarapan atau tidak.
Foto-foto saya dengan para tamu bule-bule dong-dong yang numpang ‘nginep di rumah (tapi bayar)….
Saya sudah menuliskan rekapan penghasilan hunian yang saya sewakan di link yang barusan saya tulis, dan jika anda lihat maka akan ada naik turun bisnis dimana semuanya anda bisa pantau sendiri melalui website, anda punya wewenang dan kebebasan penuh dalam konteks ini. Seorang teman saya yang memiliki apartemen sewaan di daerah dekat hotel Hyatt juga mengatakan bahwa apartemen yang dulu dibelinya sekitar 450 juta kini berhasil dia sewakan di harga USD18 – USD30 atau antara Rp. 234.000 s.d. Rp. 390.000 dengan tingkat hunian di atas 50%, perhitungan sederhananya sbb:
- Rata-rata harga kamar USD25 x 15 hari = USD375/bulan atau Rp. 4.875.000
- Rata-rata penghasilan dalam 1 tahun (saya anggap yang laris cuma 11 bulan – angka toleransi yang cukup) maka USD375 x 11 bulan = USD4125 atau Rp. 53.625.000/tahun
Jika dibandingkan dengan BOMA HOUSE hunian yang saya kelola rata-rata penghasilan saya ada di angka USD2000/tahun atau kisaran Rp. 26.000.000 (sekitar 2 jutaan/bulan) dimana angka ini saya peroleh dengan rata-rata tingkat hunian hanya 25%. Data ini saya bandingkan ketika saya tanya langsung kepada orang sales dari salah satu pihak manajemen hotel “Mbak berapa yang bisa saya dapat kira-kira kalau dari pengalaman yang sudah-sudah?” dan jawabannya adalah Ada sales person yang jawab 3 jutaan tapi ada juga yang bilang “Hmm….saya masih kurang yakin pak!”. Sekali lagi ini bisnis dan prinsip saya adalah bisnis haruslah di hitung dan keluar angkanya! Kalau memang harus sepi maka sepinya seberapa, dan kalau lagi rame maka ramenya seberapa, itu semua harus jelas karena ini bisnis dan bisnis ini adalah Anda mengeluarkan modal.
Kelola saja sendiri dan belajarlah cara mengelola apartemen sewaan anda dengan baik, lagi sepi? ini usaha Woy!!! ada rame ada sepi ya sudah bertahan saja dan berinovasi karena itu di awal saya bilang kalau anda adalah orang yang sudah kehilangan energi atau malas mikir maka titipkan saja ke pengelola tapi siap-siap dengan hasil yang tidak tidak bisa anda ketahui seluk beluknya.
Ayo daftar jadi host airbnb sekarang juga!
Airbnb membantu saya untuk mendapatkan penghasilan dan menambah pertemanan saya dengan ratusan tamu dari seluruh penjuru dunia!
Terima kasih sudah membaca cerita pengalaman saya selama jadi host airbnb,
Jika ingin mendapatkan insipirasi tentang bagaimana rasanya menjadi seorang host, maka anda bisa membaca eBook Airbnb Be A Host yang berisi pengalaman suka duka saya selama 5 tahun pertama menjadi seorang host dan melayani ratusan tamu dari seluruh penjuru dunia.
2 Comments
Dear pak Bima, bagaimana cara nya mau menyewakan apart dg airbnb?
Makasih lulu
halo Lulu, langsung tinggal daftarkan aja apartementnya di airbnb.com, nanti tulis deskripsi upload foto properti dan setting bbrp hal seperti harga, termn & condition dsb. Semisal Lulu mau belajar lebih mendalam bisa masuk ke course saya https://bima-s-school.thinkific.com/courses/airbnb-online-course nanti ada pembelajaran langsung dr ketiga properti airbnb saya
sukses selalu ya
Comments are closed.