[AdSense-A]
Belum ke Jogja katanya kalau kita liburan di kota gudeg tapi belum berkunjung ke Keraton Jogja. Mau gimana lagi guys???….ini adalah simbol kota yang juga disebut sebagai kota pelajar, dan buat kalian yang pengen tahu lebih dalam tentang sejarah keraton Jogja, Boma sarankan untuk pake pemandu wisata yang udah stand by di tempat pembelian tiket, mereka dibayar sukarela jadi berapapun yang kalian kasih mereka akan terima, tapi jangan pernah tanya mau dibayar berapa…Karena pasti akan dijawab “terserah mas dan mbak-nya saja”.
Untuk sebuah objek wisata, tiket masuk tempat ini sangat murah karena hanya Rp. 5.000,- (turis lokal) dan Rp. 12.500,- (turis asing) dan kalau kalian bawa kamera maka akan dikenakan biaya Rp.1.000,-/kamera….Murah Kannn!!!
Keraton Jogja menyediakan 75 pemandu wisata yang siap melayani para wisatawan dan sebagian besar pemandu menguasai dengan fasih bahasa Belanda, Spanyol, Prancis, Jerman, Jepang, dan tentu saja bahasa Inggris so santai aja kalau kita bawa temen bule dijamin mereka juga tetep bisa memahami sejarah tempat ini dengan baik.
Keraton Jogja mulai buka jam 9 pagi dan tutup jam 13.30 kecuali hari Jumat tutup lebih awal yaitu jam 12.30. Selain menikmati dan memahami sejarah di tempat ini kita juga bisa melihat tontonan GRATIS yang selalu ada tiap hari, nih dicatat ya :
- Senin : Javanese Music Gamelan | 10.00 – 12.00
- Selasa : Javanese Music Gamelan | 10.00 – 12.00
- Rabu : Wooden Puppet Show | 09.00 – 12.00
- Kamis : Javanese Music Gamelan/Classic Dance | 10.00 – 12.00
- Jumat : Reading Javanese Poem | 10.00 – 11.30
- Sabtu : Leather Puppet Show | 09.00 – 13.00
- Minggu : Dance Performance | 11.00 – 12.00
Oke guys mari kita meluncur masuk ke dalam Kraton…..bener-bener tempat yang punya nilai sejarah tinggi, dan juga merupakan saksi bisu perjuangan Indonesia waktu melawan Belanda.
Pemimpin keraton jogja pastinya sudah pada tahu…Yes gelarnya Sri Sultan Hamengkubuwono, dan sampe sekarang ini sudah sampe Sri Sultan HB X. Kalau pada jaman dulu yang namanya raja itu punya istri banyak yang biasa disebut selir, tapi beda dengan raja yang sekarang, dia hanya punya satu permaisuri bernama Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan tanpa selir…bagus kan!!..karena beliau ini sangat menjunjung tinggi peran wanita dalam hidupnya.
Pada saat Boma masuk keraton, kaget bener liat gembok pintu keraton yang Guedeeee bangetttsss…..coba liat ukuran gemboknya dibandingkan tangan Boma.
Di dalam Keraton ini, Raja punya pembantu setia yang dikenal dengan sebutan “Abdi Dalem” nah mereka – mereka inilah yang setiap harinya menjaga Keraton Jogja ini. Dalam kesehariannya mereka tidak diperkenankan untuk memakai alas kaki selama bertugas di keraton, maksudnya adalah untuk membedakan mana yang Raja dan mana yang pelayan Raja.
Berhubung masih jam 08.45 Boma bisa lihat para abdi dalem raja yang sedang siap – siap memasuki area keraton, membersihkan lingkungan yang kadang diselingi canda tawa yang khas banget Jogja-nya.
Nah kalo kalian sudah memasuki area dalam, perhatikan rambu-rambu yang ada ya…ada beberapa tempat yang restricted” cieeee gaul ya bahasanya…artinya Lo pade gak boleh masuk, jangankan masuk menginjakkan kaki aja ga boleh. Ini peraturan Keraton jadi ya udah patuhi aja ya 🙂
Overall, Keraton Jogja ini tempatnya asik dan sejuk juga rimbun banget, banyak pepohonan yang umurnya mungkin sudah ratusan tahun. Jenis pohon yang banyak ditemui adalah Sawo Kecik, hmmm sawo itu sejenis buah yang kulit luarnya berwarna coklat dan rasanya manis, tapi berhubung pohon-pohonnya sudah tua jadi ga bisa berbuah lagi.
Keraton Joga ini dibangun di dalam areal tanah seluas 40 hektar dan di dalamnya terdapat juga musium Sri Sultan Hamengkubuwono ke 9 ayah dari Raja yang sekarang. Nah sebelum memasuki musium tersebut kalian akan melewati sebuah halaman transisi dimana kalau kita jalan di sini, udaranya terasa sejuuuuuk banget.
Di dekat halaman ini ada kios kecil yang menjual minuman dingin dan cinderamata khas keraton. Teman-teman juga bisa duduk-duduk sebentar di bangku taman berbentuk klasik sekaligus ngobrol-ngobrol bareng para abdi dalem….mereka ini ramah banget lhooo siapa aja diajakin ngomong baik itu bule maupun tamu lokal, begitulah ciri khas orang Jogja ….. murah senyum dan ramah.
Sekian dulu cerita Boma tentang Keraton Jogja, mampirlah ke tempat ini teman-teman dan rasakan betapa santainya hidup ini di dalam kawasan kraton. Semua orang bisa jalan dengan santai, senyum sana sini, minum teh hangat sambil duduk bersila.
Kadang dalam hidup perlu juga kita sejenak santai biar pikiran fresh dan kita siap melanjutkan aktivitas rutin kita
[AdSense-B]
5 Comments
klau kesana pakai pemandu wisata yg bernama pak Bondan ya…dia itu calon suamiku hehehehe…..ups promosi…
Wuih referensi bagus ayo2x ke kraton n hubungi pak bondan,boleh jg kl ada contact personnya bs membantu yg mau book lebih awal
Saya mau berwisata kuliner di Jogya dan sekitanya. Untuk itu saya membutuhkan pemandu, tapi yg amatiran saja. Yg masih kuliah juga boleh. Syaratnya : Wanita Berjilbab, usia max : 30 Thn, Hobi Makan, Mengerti banget lokasi Kuliner Khas Jogya, yg tentunya bukan hanya gudeg. Kalo ada yg berminat, hub saya di : anto1966_lpg@yahoo,co.id #MATUR SEMBAH NUWUN#
Hi Mas Anto mohon maaf kalau utk itu saya blm bisa bantu, keberadaan blog ini diperuntukkan agar kita semua bisa secara mandiri menemukan pattern wisata dan kuliner, have a nice holiday di jogja ya
tidak pernah bosen datang ke jogja apalagi ke kraton…pengin balik teruuuusssss…..tapi sekedar usul nih…agar setiap bangunan dan pohon di komplek kraton diberi plang nama. fungsinya untuk informasi n membiasakan MENGEDUKASI penginjung agar tahu naman n fungsi bangunan..juga jenis pohon..umur dan info lain. sukur2 dilengkapi dngan brosur sejarah kraton n peta wisata
Comments are closed.