Pedang Katana mungkin agak terdengar asing di telinga kita karena kita lebih mengenal pedang ini dengan sebutan Samurai. Pedang yang sering digunakan dalam film-fim ninja ini ternyata memerlukan proses yang cukup rumit dalam pembuatannya. Untuk menghasilkan sebuah pedang Katana berkualitas, diperlukan persiapan yang matang mulai dari memilih bahan hingga proses pembuatannya. Bagaimanakah proses pembuatan pedang Samurai khas Jepang ini? Seperti yang disebutkan sebelumnya, hal pertama yang dilakukan adalah memilih bahan besi yang akan digunakan. Permata baja atau Tamahagane adalah bahan yang dipilih untuk membuat pedang Katana berkualitas, kemudian barulah dilakukan proses pembuatan pedang tersebut. Beberapa proses yang akan dilakuakan adalah sebagai berikut:
#1 Peleburan Baja
Setelah mendapatkan Tamahagane yang cukup, dimulailah proses peleburan baja dengan menggunakan teknik tradisional. Disini, para ahli besi mengambil sebanyak 25 ton pasir sungai kedalam sebuah wadah yang cukup besar yang terbuat dari tanah liat untuk mengahasilkan biji besi berkualitas. Lamanya proses peleburan memakan waktu 3 hari. Kunci dari bijih baja berkualitas ada pada kandungan karbon arang yang di panaskan hingga 2500 derajat fahrenheit.
#2 Pelarutan Karbon
Para pembuat Samurai kemudian mulai melakukan proses pelarutan karbon namun Tamahagane tersebut tidak sampai mencair untuk mendapatkan kadar yang tepat. Mereka menggunakan 2 jenis baja Tamahagane yang masing-masing akan digunakan untuk membuat mata pedang dengan tingkat karbon yang sangat tinggi sementara untuk meredam goncangan digunakan karbon dengan tingkat yang lebih rendah. Kombinasi jenis Tamahagane ini sangat penting agar pedang tidak mudah patah dan tumpul.
#3 Permurnian
Kombinasi Tamahagane tersebut kemudian mulai diproses untuk diubah menjadi sebuah pedang. Proses pertama yang dilakukan adalah pemanasan bahan, kemudian menempa, dan melipatnya berulang kali. Selain itu, butuh waktu yang cukup lama selama proses ini agar hanya terdapat unsur karbon dan besi baja saja di dalam pedang karena jika terdapat unsur lain selain yang disebutkan tadi maka kualitas pedang akan menurun, dengan kata lain Tamahagane harus benar-benar menjadi besi karbon yang murni agar mendapatkan hasil yang berkualitas.
#4 Penempaan Pedang
Setelah Tamahagane benar-benar murni, kemudian pedang mulai ditempa dengan dipanaskan terlebih dahulu dan kemudian dijadikan potongan panjang dimana terdapat celah panjang tepat ditengah potongannya. Ini adalah Tamahagane pertama yang memiliki kadar karbon tinggi yang kemudian diambil sebagian dari Tamahagane dengan kadar karbon rendah lalu diselipkan kedapan celah yang telah dibuat sebelumnya. Setelah kedua bahan menyatu, ahli Katana mulai menempanya untuk dijadikan pedang yang kuat dan tajam.
#5 Proses Pelapisan
Penempaan bukanlah proses akhir karena masih ada lagi proses pelapisan bagian atas pedang serta pelapisan pada bagian yang tumpul. Dalam hal ini, ahli Katana menggunakan bubuk arang dan campuran tanah lempung dengan lapisan yang cukup tebal. Pada bagian yang tajam, hanya diberi lapisan yang tipis saja. Kemudian, pedang tersebut mulai dipanaskan dengan dua kali pemanasan namun tidak boleh lebih dari 1500 derajat Fahrenheit agar pedang tidak mengalami keretakan pada proses berikutnya.
#6 Pembentukan Lengkungan
Pedang Katana sangat khas dengan lengkungannya namun proses pembuat lengkungan ini tidaklah mudah. Ini menjadi tahap yang paling sulit karena beberapa ahli Katana terkadang gagal menciptakan lengkungannya. Cara pembuatannya adalah dengan memanaskan pedang ke dalam api dan setelah itu mencelupkannya kedalam air sesegera mungkin.
#7 Proses Akhir Pembuatan
Sentuhan terakhir dalam pembuatan pedang Katana adalah pembungkusan pedang dengan pegangan pedang yang di beri tanda dengan sebuah logam. Selain itu, pedang ini juga akan dibuatkan sebuah sarung pedang yang terbuat dari kayu dengan hiasan khusus dibagian luarnya. Setelah itu, pedang di cek kembali dan diuji coba apakah pedang tersebut benar-benar kuat atau tidak. Nah, untuk membuat satu jenis pedang Samurai Jepang ini, ternyata prosesnya bisa memakan waktu hingga 6 bulan. Namun harga pedang ini cukup mahal bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah.
[AdSense-A]