Selain Kawasan Gion, saya juga mau memperkenalkan Kiyosumi Gardens (Taman Kiyosumi), salah satu taman terbesar dan terkenal di Tokyo. Taman ini dulunya adalah kediaman seorang pedagang kaya di zaman Edo, yaitu Kinokuniya Bunzaemon, yang kemudian berpindah tangan kepada bangsawan Kuze Yamatonokami yang membangun rumah dan taman di kediaman barunya ini. Diceritakan dalam sejarahnya, men-design taman pada zaman dulu adalah sebuah seni yang telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Jepang sejak 1000 tahun yang lalu. Dan dari sinilah kemudian taman hasil konstruksi Yamatonokami ini mulai dilirik orang-orang kaya di zaman itu karena keindahannya. Pada tahun 1878, pengusaha terkenal di Jepang, yaitu Iwasaki Yataro (pendiri Mitsubishi) membeli kediaman ini dan mengubahnya menjadi sebuah taman yang utuh untuk menghibur para pegawai dan tamunya. Dan barulah pada tahun 1932, taman ini disumbangkan ke kota Tokyo sebagai taman umum yang bisa dinikmati oleh semua orang dengan biaya masuk sebesar 150 yen (sekitar 15.400 Rupiah Indonesia).
Ketika memasuki taman ini, Anda akan merasakan suasana damai dan hening. Hal ini dimungkinkan karena kawasan taman yang luas dipenuhi dengan banyak pohon dan bebatuan sehingga suara mobil dan hiruk pikuk kota seperti tersaring dan tidak menembus ke dalam area taman Kiyosumi ini.
Taman Kiyosumi memiliki sebuah kolam yang luas (seperti danau) yang mempunyai tiga pulau. Ketiga pulau ini dihubungkan dengan jembatan, dan terdapat juga iso-watariwa (istilah yang digunakan pada batu loncatan yang dijadikan jalur melintasi area kolam yang dangkal).
Ketika berjalan di atas iso-watari, Anda bisa melihat ikan mas, kura-kura dan bebek di kolam. Dan jika Anda berhenti melihat mereka, mereka akan menghampiri Anda dengan harapan akan diberi makan.
Selain kolam yang luas, taman ini juga terkenal dengan banyaknya batu yang disusun rapi pada area taman. Bahkan beberapa diantaranya adalah jenis batu terkenal yang diperoleh dari seluruh Jepang.
Taman Kiyosumi memiliki ribuan pohon yang didominasi oleh pohon pinus Jepang hitam. Di taman ini, terdapat bangunan ‘rumah teh’ yang dijadikan Ryotei (restoran tradisional Jepang), tetapi Anda harus melakukan reservasi terlebih dahulu untuk bisa makan disini. Selain, ‘rumah teh’ ada juga bangunan lainnya, yaitu Taisho Kinkenkan yang merupakan Aula Memorial Kaisar Taisho.
Bagian tertinggi dari taman ini disebut dengan gunung Fuji (Fuji-san) yang diselimuti dengan bunga azaleas. Bukit ini akan terlihat seperti terbakar saat bunga azaleas mekar, sehingga sangat disarankan untuk berkunjung ke taman pada bulan Mei atau Juni untuk bisa melihat pemandangan yang sangat indah ini.
[AdSense-B]
Jika Anda sedang berada di Tokyo dan ingin berkunjung ke Taman Kiyosumi, Anda bisa naik bisa dengan mengambil jalur subway Marunouchi dari stasiun Tokyo ke Otemachi (hanya ada satu stasiun di Otemachi, sehingga pastikan Anda turun di Otemachi nya) dan transfer ke jalur subway Hanzomon untuk sampai ke stasiun Kiyosumi-Shirakawa. Perjalanan menggunakan bis ini memakan waktu sekitar 10 menit dan biaya keseluruhan tiket bisnya adalah 160 yen atau sekitar 16.500 Kurs Indonesia.
Setelah sampai di stasiun Kiyosumi-Shirakawa, Anda bisa berjalan kaki (hanya butuh 3 menit) untuk sampai ke Taman Kiyosuki. Taman ini dibuka dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore setiap harinya, dan akan ditutup sementara pada akhir tahun yaitu dari tanggal 29 Desember sampai 1 Januari.
1 Comment
[…] Membuat Visa ke Jepang Bersantai di Kiyosumi Gardens […]
Comments are closed.