Mencari makanan Jepang yang halal terutama di negara asalnya sana memang menjadi tantangan, ditengah budaya makan Jepang yang serba unik tentu saja mencoba beberapa ragam makanan menjadi suatu keharusan. Tapi untuk melakukan wisata kuliner di Jepang perlu cukup berhati-hati khususnya buat kita yang beragama Islam. Dibilang gampang-gampang sulit mungkin benar juga tapi tidak 100% benar jika kita tahu caranya, mungkin tips Boma di bawah ini bisa menjadi salah satu hal yang membantu teman-teman semua untuk wisata kuliner di Jepang. Salah satu tantangan di Jepang adalah hampir semua tulisan ditulis dengan huruf lokal, maksudnya kanji, katakana, dan sejenisnya, sehingga baik itu jenis makanan hingga komposisi yang terkandung di dalamnya dituliskan dalam huruf lokal. Sebuah fatwa yang dikeluarkan himpunan muslim di Jepang tentunya sudah membantu para wisatawan yang beragama muslim untuk mengerti jenis makanan Jepang mana saja yang tidak boleh dimakan, jelasnya adalah tidak mengandung babi dan sake.
Di bawah ini terdapat beberapa model huruf kanji yang bisa teman-teman catat atau ingat sehingga membantu dalam memilih makanan yang halal dikonsumsi:
- ショーテニング = Shortening (ada yang dari tumbuhan atau hewan)
- 動物ショーテニング = shortening hewan
- ビーフエキス = ekstrak sapi
- 鳥イキス/ チキンエキス = ekstrak ayam
- 豚= Babi
- 肉エキス= ekstrak daging
- ビーフコンソメ = kaldu sapi
- コンソメパウダー= serbuk kaldu
- コンソメ = kaldu
- 洋酒 = Arak
- 酒 = Sake
- アルコール= Alcohol
- ブランヂ = Brendi
- ラム = Rum
- みりん= sake merah
Demikian cerita Boma kali ini tentang tips memilih makanan Jepang yang halah untuk dikonsumsi. Dapatkan juga panduan Boma tentang berwisata dan liburan cara hemat keliling Jepang, di ebook ini Boma akan membantu teman – teman semua dalam merencanakan liburan dengan biaya yang jauh lebih hemat dan bisa dilakukan secara independen (mandiri).
[AdSense-A]