Waktu itu saya inget di tahun 1998 ketika saya masih SMP kelas 2, saya memang aktif sebagai salah satu anggota Pramuka di salah satu SMP di Jogja namanya SMP Negeri 8 Yogyakarta, kata orang sih jaman tahun itu sekolah saya termasuk sekolah favorit tingkat nasional. Singkat cerita setelah ada perlombaan Pramuka tingkat sekolah menengah pertama seperti biasalah lah kita masuk kelas masing-masing dan tiba-tiba pelatih Pramuka saya memanggil beberapa orang siswa untuk secara khusus dipanggil ke perpustakaan, katanya buat wawancara. Begitu saya ikutan masuk ke ruang perpustakaan ternyata sudah ada 5-6 orang temen saya yang sudha lebih dulu datang dan kita semua ditantang untuk memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, bukan suatu hal yang sulit bagi saya tapi juga karena rasa deg-degan saya beranikan diri untuk coba dengan santai.
Tanpa tahu hal itu untuk apa ternyata begitu 6 orang sudah selesai semua memperkenalkan dirinya dalam bahasa Inggris baru deh pelatih saya cerita bahwa tujuan dari wawancara ini adalah untuk mencari perwakilan anggota Pramuka yang akan dikirim ke Jepang, mampus!!!! Saya langsung bingung, sambil semangat, sambil garuk-garuk kepala, sambil berharap Ya Allah…saya dong yang kepilih.
Yuk belajar bahasa Jepang secara mudah di sini
Dan memang Tuhan mau kasih saya tantangan lebih kali ini, eh akhirnya saya yang dipilih ikut Jambore Pramuka tingkat dunia di Matsuyama Jepang. Selama 14 hari saya akan mewakili Indonesia di berbagai acara Pramuka tingkat dunia secara langsung di beberapa kota seperti Tokyo, Nara, Hiroshima, Kyoto, dan puncak acara di Matsuyama yang akhirnya di situlah pertama kalinya saya kenal sama yang namanya Taifun yang karena dongo’nya saya kiri itu adalah kaisar dan baru keesokan harinya saya tahu bahwa Taifun itu adalah badai angin topan. Keprgian saya ke luar negeri pertama kalinya inilah yang akan membuat saya terus bermimpi bisa bekerja sambil jalan-jalan karena saya tahu begitu banyak sekali ciptaan Tuhan yang harus saya lihat sebelum saya mati nantinya.
[AdSense-A]