Korea adalah satu-satunya negara yang membagi dua wilayahnya di dunia. Setelah berakhirnya Perang Korea di tahun 1953, Korea Selatan dan Korea Utara sepakat untuk membagi wilayah mereka menjadi dua. Dua kilometer di sisi perbatasan ini, disebut dengan Demilitarized Zone (DMZ). Sebagai salah atu peninggalan sejarah dari Perang Dingin, kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata para turis manca negara. Terlepas dari penjagaan yang ketat, tempat wisata ini banyak direkomendasikan karena keunikannya yang membantu kita memahami konflik yang terjadi di Korea.
DMZ adalah sebuah kawasan yang berfungsi sebagai daerah perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara yang memotong semenanjung Korea tepat di tengah. Daerah ini menjadi daerah bebas perang, meski dijaga ketat oleh banyak tentara jika sewaktu-waktu terjadi perang. Tentara dari kedua negara diperbolehkan untuk berpatroli di daerah ini, tetapi tidak untuk melanggar batas-batas yang terlah ditentukan. Meski begitu, banyak terjadi pelanggaran, bahkan hingga melukai warga sipil.
Selama lima puluh tahun lebih, daerah sekitar DMZ ditutup untuk umum. Hasilnya, mereka dapat melestarikan kehidupan satwa liar dan aneka keragaman hayati di tempat ini. Tur yang dirancang oleh agen-agen perjalanan menawarkan pemandangan alam yang indah dan wisata sejarah. Kebanyakan tur DMZ menawarkan rute untuk mengajak peserta ke menara pandang, salah satu terowongan yang pernah digunakan Korea untuk masuk ke daerah lawan, pangkalan militer, dan berkunjung ke Panmunjeom, area keamanan bersama yang sering dijadikan sebagai tempat melakukan negosiasi.
Di bagian barat DMZ, ada sebuah daerah yang dinamakan Panmunjeom, sebuah area keamanan bersama (JSA). Panmunjeom terletak di jalan utama DMZ, yang dulu menghubungkan Seoul dan Pyongyang dengan jalur kereta api, Gyeongui Line. Tempat ini menjadi satu-satunya pusat pertukaran informasi antara Korea Selatan dan Korea Utara. JSA merupakan lokasi di mana berbagi negosiasi antara Korea Selatan dan Korea Utara dilaksanakan, termasuk pernyataan solidaritas warga Korea. Meski umumnya tenang, namun beberapa kali terjadi pertempuran kecil di daerah ini ketika ada proses negosiasi antara kedua negara. Setelah terjadinya The Murder Axe Incident di tahun 1976 yang menewaskan dua orang, hak tentara untuk menyeberangi daerah perbatasan ini dicabut oleh pemerintah. pada tahun 2009, tentara Korea Selatan memperbarui beberapa pos penjagaan untuk memperbesar bangunan dan memodernisasi struktur bangunan agar lebih kuat dan tahan lama.
Salah satu objek wisata di daerah ini adalah adanya terowongan yang diyakini sebagai jalur penyusupan yang akan digunakan oleh tentara Korea Utara. Terowongan ini ditemukan pertama kali pada tahun 1974, lalu menyusul ditemukannya terowongan-terowongan lain serupa. Meski diklaaim sebagai terowongan untuk pertambangan, tetapi nyatanya tidak ditemukan batubara di daerah terowongan tersebut. Terowongan-terowongan yang ditemukan ini memiliki lebar yang cukup luas, sehingga mampu menyusupkan satu pasukan tentara ke Korea Selatan. Pembangunan terowongan kedua dan seterusnya pun telah mengikuti perkembangan topografi daerah tersebut. Peserta tur DMZ diperbolehkan untuk mengunjungi semua terowongan kecuali terowongan pertama.
Tur DMZ ini bersifat tur kelompok, karena wisatawan tidak dibebaskan untuk memasuki area ini seorang diri. Tentunya juga untuk menjaga keselamatan sang wisatawan. Harga yang ditetapkan untuk tur ini berkisar antara 60.000-120.000 KRW, bergantung pada jumlah objek wisata yang akan dikunjungi selama tur berlangsung. Pastikan tur yang anda pilih memiliki jadwal untuk menuju salah satu terowongan penyusupan dan mengunjungi rumah negosiasi di JSA.
Banyak hal yang harus diperhatikan ketika anda mengambil tur ini. Ketika anda berkunjung ke ruang konferensi di JSA, jangan menyentuh barang apa pun. Jngan berbicara atau membuat gerakan yang ditujuan kepada lawan, karena akan memicu respon berupa tembakan atau ancaman. Anda harus mengenakan pakaian resmi, karena jeans, kemeja tanpa lengan, sandal, rok mini dan celana pendek tidak diperbolehkan digunakan di area ini untuk menghormati para tentara. Ada spot-spot tertentu yang dilarang untuk diabadikan dalam bentu foto. Terakhir, selain membawa paspor selama tur berlangsung, anda harus menandatangani surat pernyataan kesedian diri menerima resiko apa pun, termasuk luka bahakan kematian jika terjadi konflik ketika tur berlangsung. Hati-hati, tidak ada agen perjalanan yang menawarkan asuransi untuk tur ini. Anda dapat mencari informasi mengenai tur ini melalui pangkalan militer US yang ada di sekitar daerah DMZ atau coba menghubungi agen perjalanan yang ada di sekitar hotel anda.