Jika kita di Indonesia, meski mampir dan makan di warung makan prasmanan, tetap saja kita akan dilayani beberapa pelayan dan tidak akan membereskan piring sisa makanan kita. Berbeda jika anda berkunjung ke Korea, budaya hidup individualis tercemin pula dari pola makan mereka di restoran. Di restoran tertentu, khususnya restoran keluarga, anda memang masih dilayani bak keluarga kerajaan, kita dapat meminta tolong pelayan untuk menambah side dish (makanan pendamping) atau menambahkan air minum yang kurang.
Tapi, kami menemukan hal yang baru ketika mendatangi salah satu food court di Paju Premium Outlet, kompleks pertokoan produk fashion dengan brand ternama. Di lantai 3 kompleks pertokoan ini, anda dapat menemukan sebuah food court yang cukup luas dan menjajakan berbagai macam makanan, baik makanan Korea atau makanan manca negara, seperti pizza. Uniknya, di tempat ini anda harus melayani diri anda sendiri. Ketika anda memesan makanan, anda akan diberi sebuah alat menyerupai pager, yang menjadi alat komunikasi anda dengan si penjual makanan. Alat tersebut akan mengeluarkan bunyi, jika pesanan anda sudah siap di meja kasir. Anda akan mengambil sendiri makanan yang sudah anda pesan, lalu membawanya ke meja tempat anda duduk.
Untuk minuman, jika anda memilih untuk meminum air putih, tersedia beberapa dispenser dan gelas stainsless steel yang dapat anda gunakan sepuasnya, gratis. Dispenser tersebut sudah dilengkapi wadah khusus untuk menampung gelas kotor, tentunya anda sendiri yang meletakkannya. Jika anda sudah selesai menyantap makanan, jangan langsung tinggalkan piring dan peralatan makan di meja. Meski ada Ahjumna (panggilan untuk nenek, biasanya bekerja sebagai pelayan), anda harus membereskan piring anda sendiri. Di pojok food court ini tersedia sebuah kios yang cukup besar, dilengkapi beberapa baskom untuk meletakkan piring, sendok, sumpit, garpu dan gelas bekas makan anda. Disediakan pula tempat sampah khusus untuk membuang makanan yang tidak habis. Tenang, anda cukup meletakkan alat-alat makan tersebut di tempat yang sudah disediakan, tidak perlu mencucinya sendiri.
Budaya melayani diri sendiri ketika makan ini cukup unik dan hampir tidak kita temukan di Indonesia, kecuali jika kita makan di restoran fast food. Meski awalnya menganggap hal ini aneh, tapi saya cukup mengerti, karena inilah salah satu cara masyarakat Korea mendisiplinkan diri untuk hidup mandiri dan tidak menyusahkan orang lain. Jadi, jika anda berkunjung ke Korea dan mengalami hal ini, jangan lupa untuk membereskan meja anda sendiri, jika tidak ingin mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang yang juga makan di sana. Tapi, jangan juga memaksa untuk melakukan hal ini di Indonesia ya, karena anda juga pasti akan mendapatkan tatapan aneh dari masyarakat kita sendiri.