Di masa lalu, Pulau Jeju merupakan salah satu pulau yang memiliki gunung berapi aktif, sehingga menyisakan beberapa situs kegunungapian yang berguna sebagai sarana edukasi sekaligus hiburan. Salah satunya adalah Gua Manjanggul. Gua ini terbentuk secara alami dari sebuah jalur keluarnya lava ke permukaan bumi. Gua Manjanggul memiliki banyak variasi struktur gua yang cukup menarik, termasuk adanya stalagmit yang memiliki panjang 70cm.
Gua Manjanggul terletak di daerah Gimnyeong, kota Jeju yang memiliki luas 23m dan tinggi langit-langit gua mencapai 30m. Di masa lalu, gua ini merupakan salah satu jalur keluarnya lahar. Panjang dari jalur ini hampir mencapai 7.400m, menjadikannya sebagai 15 besar jalur keluar lava terpanjang di dunia, bahkan menjadi yang terpanjang di Pulau Jeju.
Pengelola gua ini hanya membuka jalur masuk bagi pengunjung hanya 1km dari total kedalaman gua 13km. Kebijakan tersebut dikeluarkan demi keamanan pengunjung. Di dalam gua yangpernah menjadi jalan keluar lava ini memiliki suhu 11-21oC. Pengunjung membutuhkan waktu untuk masuk ke dalam gua dan berkeliling sekitar 40 menit. Pengelola menyarankan agar pengunjung datang di bulan Maret-Mei atau Agutus karena cuaca saat itu cukup bagus dan stalagtit di dalam gua terlihat lebih jelas karena adanya cahaya yang cukup. Untuk memasuki gua ini, pengunjung dikenai biaya sebesar 2.000 KRW.
Jika biasanya sebuah gua memiliki tinggi pintu masuk yang rendah, maka Gua Manjanggul memiliki ciri yang berbeda. Pengunjung akan terpesona melihat betapa lebar dan tingginya pintu masuk ke dalam goa yang membuat cahaya matahari lebih leluasa masuk menerangi bagian dalam gua. Untuk menyusuri jalan di dalam gua, telah tersedia anak tangga yang dilengkapi pegangan tangan berupa besi, sehingga aman untuk dilewati. Ada tiga pintu masuk menuju ke dalam gua yang bisa anda pilih. Dari pintu 1, anda bisa melihat habitat hewan dan kehidupan gua, seperti stalagtit dan stalagmit. Di pintu ini, selain kelelawar anda bisa melihat laba-laba gua. Sedangkan rumah kelelawar yang sangat besar terdapat di langit-langit pintu 2.
Pengunjung bisa menemukan sekelompok kelelawar yang tinggal di langit-langit gua dan terkadang memunculkan suara yang berisik. Pilar-pilar batu dan stalactit memperlihatkan topografi gua ini dengan jelas. Ada sebuah pilar batu yang bentuknya menyerupai Pulau Jeju, yang sering disebut The Stone Turtle. Gua ini telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu cagar alam di dunia yang patut dijaga kebersihan dan kelestariannya. Salah satu pertimbangan UNESCO adalah kondisi yang baik dari situs ini meski sudah berusia 200.000 tahun serta tempat ini bisa dijadikan sarana edukasi geografi yang cukup baik.
Untuk menuju kawasan ini, anda bisa berangkat dari terminal bus Jeju atau termnal bus antar-kota Seogwipo. Jika anda berangkat dari terminal bus Jeju, anda bisa memilih bus antar-kota Donghoe, dan turun di lahan parkir di dekat gua. Anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle bus menuju gua Manjanggul. Jika anda berminat untuk berjalan kaki, anda hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk tiba di gua ini dari lahan parkir yang disediakan pengelola. Sedangkan jika anda memilih taksi, anda hanya akan menghabiskan waktu tiga menit.
Jangan takut tersesat jika anda berpetualang sendiri di dalam gua ini, jalur masuk gua ini dilengkapi dengan papan penunjuk jalan dan telepon untuk menghubungi operator jika anda terjebak atau tersesat. Jangan lupa untuk membawa senter dan jaket karena di kedalaman tertentu, suhu akan menurun dan cahaya semakin redup.