Korean Folk Village dibuka untuk umum pada Oktober 1974. Tempat ini merupakan museum terbuka yang menarik minat baik turis lokal maupun manca negara. Karena dekat dengan Kota Seoul, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Folk Village merupakan tempat di mana kita bisa melihat sisi tradisional dari kehidupan dan kebudayaan Korea. Sebuah pasar tradisional menawarkan aneka macam makanan tradisional dari seluruh daerah di Korea dan beberapa toko yang menjual aksesoris dan cindera mata.
Terletak di area seluas 243 hektar, pengunjung dapat menikmati suasana alam dengan melihat 260 Hanok yang mengingatkan kita pada masa akhir pemerintahan dinasti Joseon, termasuk adanya perabotan rumah tangga dari seluruh daerah di Korea Selatan. Semua hal tersebut dimaksudkan agar pengunjung mendapatkan gambaran tentang kehidupan masyarakat di masa lalu, termasuk makanan dan pakaian yang digunakan pada masa itu.
Di pintu masuk kawasan ini ada sebuah batu besar yang dijadikan pengunjung sebagai tempat mereka menggantungkan harapan dan doa, hal yang cukup lazim ditemukan di beberapa objek wisata di Korea. Tempat ini akan memperlihatkan sisi tradisional Korea dengan adanya berbagai pertunjukan musik dan upacara tradisional yang pernah ada dalam sejarah Korea.
Di kawasan ini juga terdapat restoran, pasar tradisional dan peragaan pembuatan perkakas berbahan besi. Selain itu ada pertunjukan tarian tradisional, berkuda dan upacara pernikahan tradisional. Di bagian taman hiburan, anda dapat menemukan berbagai wahana permainan, galeri seni, taman yang berisi aneka patung dan museum yang memperlihatkan budaya tradisional dari seluruh dunia. Pengunjung juga dapat melihat aneka workshop yang membuat kerajinan dari tembikar, bambu, kayu, kertas, kuningan dan besi. Anda dapat melihat keranjang, alat musik dan hasil bordir, yang biasanya ditemukan pada masa kejayaan dinasti Joseon. Anda juga bisa mengunjungi museum yang ada di tempat ini untuk melihat dan mempelajari budaya dan adat istiadat rakyat Korea.
Anda dapat mencoba permainan tradisional sepeti Tuho (melempar anak panah), melompati tali dan berayun-ayun di udara. Desa wisata ini buka sepanjang tahun, dan pengunjung dapat menikmati segala atraksi yang ada di tempat ini dari pukul 09.00 hingga 18.00. untuk mengunjungi kawasan ini, anda dikenai biaya sebesar 15.000 KRW.
Pertunjukan musik dari para petani dan akrobat di atas seutas tali disajikan dua kali dalam sehari. Di musim panas, gugur, semi, di akhir pekan dan hari libur kita dapat melihat adanya upacara-upacara tradisional seperti pernikahan, pertambahan usia, pemakaman dan pemujaan roh leluhur. Anda dapat melihat jadwal pertunjukan di papan pengumuman dekat pintu masuk. Pastikan anda berada di area pertujukan lebih awal agar mendapatkan tempat yang nyaman untuk menikmati pertunjukan. Tempat ini juga dikenal sebagai lokasi syuting dari drama Jewel in the Palace dan The Moon that Embraces the Sun.
Salah satu transportasi yang paling mudah digunakan adalah menaiki Seoul Subwy line 1 menuju Stasiun Suwon. Setelah keluar dari pintu no 5, anda akan menemukan kantor pelayanan informasi untuk turis. Anda dapat memperoleh tiket shuttle bus gratis menuju Korean Folk Village. Korean Folk Village. Jangan khawatir, petugas di tempat ini mampu berbicara dalam berbagai bahasa, sehingga tidak akan ada kendala bahasa.