Jika masyarakat di Indonesia masih merasa tabu untuk membicarakan seks, maka di Korea seks malah menjadi salah satu cara para seniman mengekspresikan kreativitas mereka. Para seniman ini membangun sebuah kompleks taman wisata yang bertemakan seks. Jangan khawatir, taman ini bukan area untuk bermesum-mesum ria, selaain sebagai galeri seni yang unik, temapaat ini juga bisa menjadi salah satu sarana edukasi seks. Jeju Love Land adalah sebuah taman yang berisikan patung-patung buatan mahasiswa kesenian Korea bertemakan seks. Pengunjung yang boleh masuk dan menikmati 140 patung yang mencerminkan posisi seks yang sering dilakukan manusia adalah yang berusia di atas 18 tahun. Jika anda bepergian dengan keluarga atau anak anda, jangan khawatir, ada area khusus untuk anak-anak menunggu sementara anda asyik berjalan-jalan.
Jeju Love Land hanya berjarak 10 menit dari Bandara Internasional Jeju, dan biaya masuknya hanya 9.000 KRW. Jika anda penggemar fotografi, jangan lupa untuk mengabadikan beberapa patung unik yang ada di tempat ini. Jangan merasa “jaim” untuk mengambil beberapaa foto dengan pose nakal dan menantang bersama paatung-patung yang ajaib ini. Ingat, ini salah satu kesempatan langka, karena tidak ada tempat unik seperti ini di Indonesia. Jika anda masih single, cobalah kelilingi taman ini dan temukan sebuah patung yang bisa anda ajak foto bersama seolah sedang berciuman. Bahkan, anda bisa menemukan beberapa patung yang mencerminkan kegiatan seks dari beberapa negara seperti India dan Eropa. Jangan salah, tempat ini dirawat dengan baik oleh pengelola, jadi kesan porno itu tergantikan dengan kreativitas seni seorang seniman.
Beberapa diorama yang berbau seks dan terkesan erotis juga ada di tempat ini, dari diorama berbau tradisional hingga aneka anekdot seks yang terjadi di hotel, rumah atau toilet umum. meski bentuk dari patung-patung ini berukuran mini, tapi ekspresi wajah dan detail dari setiap patung sangat indah dan terkesan nyata. Di sini anda juga bisa melihat aneka kondom yang sudah dimodifikasi. Meski awalnya merasa aneh dan risih, percayalah anda akan tertawa melihat beberapa barang yang dipamerkan di tempat ini. Tidak hanya di taman atau di museum, papan penunjuk toilet juga digambarkan dengan cara yang unik, berbeda dengan papan penunjuk toilet kebanyakan. Di sini, mereka membedakan toilet pria dan wanita menggunakan gambar posisi di kamar mandi. Bahkan, aneka cindera mata yang dijual di toko oleh-oleh juga tidak jauh dari tema seks.
Uniknya, tempat ini buka hingga tengah malam, jika anda datang di malam hari, cahaya di taman akan menambahkesan erotis dari patung-patung yang anda. Jeju Love Land merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik publik untuk mengunjungi karena dibalik kebudayaan Korea yang masih kental dan menjaga tradisi, mereka juga terbuka dengan pemikiran baru mengenai seks yang tak lagi tabu.
Taman ini dibuka pada tahun 2004 dengan fokus pada tema tentang seks, menyiarkan film yang ditujukan untuk mengedukasi pelajar dan masyarakat tentang seks dan ada 140 patung yang menggambarkan posisi-posisi seks manusia layaknya Kamasutra.waktu itu, taman ini adalah satu-satunya tempat wisata yang berorientasi seks. Website resmi dari tempat ini baahkan mendeskripsikan taman ini sebgai tempat di mana seni berorientasi cinta dan sisi erotis bertemu. Luas taman ini hampir sama dengan luas dua lapangan sepak bola, sehingga membutuhkan waktu untuk mengelilinginya kurang lebih satu jam, tentunya di luar sesi foto-foto. Setiap bulannya ada pameran seni rupa dari beberapa seniman terkenal di Korea.
Untuk menuju ke taman ini, sebenarnya cukup mudah karena letaknya berdekatan dengan Bandara Jeju,anda bisa memilih menggunakan taksi atau bus. Untuk bus, anda dapat memilih bus jurusan Chuksanjinheungwon dan turun di jalan Dokkabi. Sementara jika anda memilih untuk naik taksi, hampir seluruh pengemudi taksi tahu tempat ini. Biaya taksi kira-kira 10.000 KRW. Jika anda merasa memiliki stamina yang kuat, cobalah untuk berjalan kaki menuju tempat ini, anda akan melewati jalan pedesan dan beberapa tanjakan yang cukup menantang dan membutuhkan waktu tempuh sekitar setengah jam.