Taman Nasional Hallasan terletak di provinsi Jeju, Korea Selatan. Terpisah dari pulau utama, taman nasional ini tetap menjadi salah satu tujuan wisata utama. Taman ini ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1970. Gunung tertinggi di Korea Selatan ini ditetapkan menjadi UNESCO Biosphere Reserve pada tahun 2002. Taman ini dikelola langsung oleh pemerintah provinsi Jeju untuk menjaga stabilitas kehidupan flora dan fauna di tempat ini.
Kompleks pegnungan ini memiliki luas 153,112 km2 dan berada di ketinggian 1.950m di atas permukaan air laut. Di puncak, ada sebuah kawah yang disebut Berokdam. Di pegunungan ini terdapat sejumlah tanaman dan hewan, 50 jenis di antaranya hanya hidup di Hallasan. Karenanya, kompleks ini ditunjuk sebagai salah satu cagar alam di Korea Selatan. Di taman nasional ini ada enam jalur pendakian, yang paling panjang adalah jalur Seongpanak sepanjang 9,6km. Untuk menuju ke puncak, anda membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam.
Karena pegunungan ini relatif mudah didaki, pengunjung sering melakukan pendakian ke puncak gunung ini, maka dari itu pengelola menetapkan adanya batas waktu pendakian di musim-musim tertentu. Di jalur Seongpanak, jalur pendakian akan ditutup pada pukul 12.30 di musim dingin dan pukul 13.00 di musim panas. Sedangkan untuk turun gunung, maksimal dilakukan pada pukul 17.00. peraturan umum di tempat ini adalah pendaki harus kembali turun ke kaki gunung sebelum matahari terbenam, atau mereka akan membangun tenda di perkemahan Gwaneumsa. Di gunung ini juga ada beberapa area yang dilarang untuk publik, seperti Eorimok, Donnaeko dan Baengnokdam Lake Ring Road. Hal ini ditetapkan oleh pengelola karena adanya perubahan cuaca yang kadang tidak bisa terprediksi sebelumnya di kawasan pegunungan ini.
Taman nasional Hallasan mengadopsi Nature Recuperatio Policy yang dikeluarkan pada tahun 1994 yang mencegah pengunjung untuk merusak lingkungan pegunungan. Oleh karenanya, selain jalur Seongpanak, hanya jalur Gwaneumsa yang dibuka untuk pendakian umum. Kegiatan berkemah atau memasak hanya boleh dilakukan di area Gwaneumsa. Pengunjung diminta untuk tetap berada di jalur pendakian karena akan mudah tersesat jika pendaki keluar dari jalur utama. Hal ini disebabkan karena pegunungan ini jauh dari pemukiman penduduk dan sulit untuk mencari air bersih, jadi jangan lupa untuk membawa perbekalan yang cukup sebelum melakukan pendakian.
Jika anda tidak berminat untuk melakukan pendakian, ada sebuah tempat yang menyediakan informasi mengenai pegunungan ini. Di tempat ini, pengunjung fapat mengetahui sejarah dan ekosistem di pegunungan ini. Ada tiga tayangan video yang menampilkan penjelasan mengenai mitos, sejarah serta tipe geografis dan geologi dari Hallasan. Pengunjung juga dapat mengetahui hewan dan tumbuhan apa saja yang terdapat di pegunungan ini. Tempat ini juga memfasilitasi pengunjung untuk berkreasi membuat mainan dari bambu. Terakhir, mereka dapat mengambil foto berlatar belakang replika pemandangan di lereng Hallasan, seolah mereka telah mendaki gunung ini.
Untuk memasuki kompleks pegunungan ini, pengunjung tidak dikenai biaya masuk. Tetapi untuk berkemah, anda cukup mengeluarkan biaya sebesar 3.000 – 6.000 KRW dan biaya untuk mandi sebesar 600 KRW.
Untuk menuju ke kompleks pegunungan ini, anda dapat menaiki pesawat atau kapal menuju Pulau Jeju yang disediakan untuk penerbangan domestik mau pun internasional. Kompleks pegunungan Hallasan hanya dapat diakses menggunakan mobil pribadi atau bus. Untuk bus, anda berangkat dari terminal bus antar-kota Jeju dengan bus nomor 5.16 dan turun di Seongpanak, yang langsung menuju jalur pendakian gunung Hallasan. Perjalanan ini diperkirakan memakan waktu selama 30menit dan bus selalu berangkat setiap 15 menit sekali mulai dari pukul 06.00- 21.30.