Kalau ada yang tanya bagaimana pengalaman jual foto di Shutterstock, maka jawaban saya TRAGIS tapi juga MERINGIS ha3x! Eh salam kenal dulu teman-teman nama saya Bima fpunder dari blog Bomanta.com yang sedang anda baca kali ini.
Hmm…saya seorang fotografer khususnya pernikahan dan itulah money stream income utama yang menghidupi saya dan keluarga selama lebih dari 10 tahun ini. Berkecimpung di dunia destination wedding photoshoot membawa saya mendapat banyak berkah untuk bisa berkeliling ke tempat-tempat yang menarik seperti Bali, Singapura, Hong Kong, Macau, dan juga banyak kota di Indonesia lainnya. Saya memang suka tantangan baru dimana prinsipnya adalah tetap menekuni hobi dan profesi yang menjadi jalan rejeki saya yaitu fotografi karena itulah blog Bomanta.com ini saya dirikan tahun 2010 untuk berbagi pengalaman liburan dan makan-makan.
Berbebak intuisi seorang fotografer membuat saya punya ribuan stok foto ‘nganggur’ yang nyatanya hanya jadi file yang memenuhi hard disk iMac 21″ tercinta saya dimana pada akhirnya saya kerap harus melakukan penghapusan data secara masal yang kalau diingat masih suka bikin hati nangis serta meringis.
Hingga tahun 2017 lalu saya mengenal sebuah platform dimana saya bisa menjual ribuan foto-foto yang awalnya saya anggap ‘sampah’ karena memang asal jepret-jepret tanpa ada tujuan jelas, dan nama platformnya adalah Shutterstock.
Kenapa Tragis dan Juga Meringis?
Anda bisa bayangkan bahwa selama 2 tahun alias 24 bulan saya upload 2380 foto ‘buangan’ tadi, saya memperoleh uang $117 atau berkisar 1,6 juta rupiah tapi kata teman saya “Ya…inilah namanya perjuangan”……Damn!!!
Cuma begini teman-teman semua, ada sebuah mindset yang bisa saya bagi di sini bahwa hal sederhana yang awalnya saya anggap sampah tadi bisa jadi uang tambahan yanh bahkan datanya pada saat saya bobok siang sama anak atau bahkan pada waktu saya liburan bersama anak dan istri saya. Satu sisi memang tragis tapi kalau dilihat secara positif maka ini adalah sebuah potensi penghasilan tanpa batas untuk masa yang akan datang.
Ini screenshots asli yang saya ambil di tanggal 3 Februari 2020, sebuah perjuangan hebat karena selama 2 tahun ini saya punya 2380 stok foto yang saya jual melalui Shutterstock dan dengan BANGGA saya tunjukkan kepada anda semua karena saya tahu persis tidak banyak fotografer atau bahkan orang lain yang berminat melakukan hal yang kadang dianggap bodoh oleh sebagian orang.
Apa Tantangan Terbesar Saya?
Saya jawab jujur ya….tantangan terbesar saya adalah belum banyak fotografer yang saya kenal yang memiliki penghasilan KEREN dari penjualan foto-fotonya di Shutterstock. Penghasilan keren yang saya maksud di sini adalah penghasilan yang angka-nya mencapai ribuan dollar, mari kita sebut saja $3.000/bulan yang rasanya sudah jadi makanan bulanan buat teman-teman lain yang uploadnya kebanyakan grafis.
Sebagai seorang fotografer memang ada rasa tertantang dalam diri, kadang campur bego’ juga sih karena kok mau-maunya idealis jualan foto recehan yang belum tentu berhasil.
Seperti tadi saya bilang bahwa bukan di masalah penghasilan yang hanya $117 selama 2 tahun yang bikin saya tertarik tapi lebih ke arah bahwa penghasilan ini saya dapat sambil tidur! artinya bagi saya pribadi adalah ada sesuatu yang masih bisa saya bangun dan optimize ketika bisa lebih fokus di dunia ini.
Foto-foto di atas adalah sebagian dari karya-karya iseng saya yang sudah berhasil terjual di Shutterstock, uniknya lagi adalah pembelinya dari seluruh dunia yang saya aja belum sampe kesana ha3x. Di sini saya melihat kembali sebuah peluang yang tinggal ditambahkan keringat dan kerja keras tanpa kenal lelah maka saya yakin bahwa suatu saat ini “AKAN JADI SESUATU!”
Tertarik ‘Mainan’ Recehan Kaya Saya?
Buat anda yang justru merasa tertantang setelah membaca tulisan saya maka saya undang anda untuk bergabung jadi kontributor Shutterstock! Tinggal klik link di atas tadi terus isi data-data diri seperti username, email, password, alamat rumah, dan payout methode yang diinginkan.
Tips dari saya yang masih belum sukses ini adalah konsistensi level dewa sekaligus pakai kaca mata kuda ketika digoblok-goblokin sama teman-teman lain yang bisnisnya sudah mengalirkan ratusan juta perbulan. Intinya sih begini, saya kenal salah satu pemain adsense terbesar di Indonesia yang penghasilannya milyaran rupiah, dia bilang “Dulu awalnya cuma dapat $1 per hari dan itu aja udah alhamdulilah”
Yang saya percaya adalah semuanya tentu bermula dari sesuatu yang kecil dan yang akan menjadikannya besar adalah mindset, inilah yang saya pegang teguh semangatnya selama 2 tahun lalu dan akan berlanjut ke tahun-tahun yang akan datang.
Sekalipun masih pemula, ijinkan saya berbagi pengalaman TRAGIS (serta) MERINGIS untuk mendapatkan $117 selama 2 tahun jadi kontributor di Shutterstock melalui sebuah ebook yang berjudul “Jualan Foto Dengan Shutterstock”
Tetap semangat sodara-sodara dan ikuti perjalanan saya melalui blog ini lewat tulisan-tulisan berikutnya! Oh ya…yang mau tanya atau kasih inspirasi monggo ya…langsung tulis di kolom komentar dan insya Allah saya bales kok!