Bagi anda yang penasaran bagaimana cara memfoto makanan rumahan sehingga terlihat menarik ketika diposting maka beberapa tips yang akan saya sampaikan kali ini tentu akan sangat bermanfaat.
20 tahun yang lalu, memfoto makanan sebelum dimakan bukanlah sebuah budaya yang kita adopsi, tapi hal itu jelas berbeda ketika kita hidup di jaman seperti sekarang ini. Sekalipun tidak semua orang melakukan hal ini tapi bisa dikatakan bahwa kabanyakan orang akan cenderung memfoto makanannya terlebih dahulu sebelum akhirnya disantap.
Beragam alasan mulai muncul tentang kenapa kita mesti paham tentang cara memfoto makanan dengan baik. Dari mulai untuk kebutuhan eksistensi hingga pembuatan konten yang memang digunakan untuk keperluan monetisasi, maka foto makanan jelas menjadi sebuah hal menarik yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang hidup di generasi milenial seperti sekarang ini.
Kenali Kamera Anda Dengan Lebih Baik
Sebelum anda tahu tentang cara memfoto makanan dengan kamera sederhana maka ada baiknya anda memahami kamera anda terlebih dahulu. Ini bukanlah sebuah hal yang sulit karena pada dasarnya kamera-kamera yang anda beli di jaman sekarang sudah sangat canggih untuk bisa menghasilkan foto-foto makanan yang indah.
12 Fitur Kamera Secara Umum Yang Sebaiknya Anda Ketahui
Ada beragam merk dan jenis kamera yang bisa anda pergunakan untuk memfoto makanan dimana yang paling praktis dan paling banyak dipakai adalah kamera mirrorless. Tidak perduli apapun merk kamera yang anda miliki, tapi bagi anda yang baru akan membeli kamera untuk pertama kalinya maka anda mutlak mengetahui tentang 12 fitur yang secara umum ada di setiap kamera tersebut.
Di bagian bawah ini saya akan menjelaskan secara singkat tentang 12 fitur umum yang akan selalu ada di setiap kamera, yaitu:
- FOCUS SENSOR & SELF TIMER SIGNAL >> Sensor yang berfungsi untuk mencari fokus dari objek yang akan di foto serta fitur untuk penghitung waktu mundur untuk memudahkan anda memotret diri anda sendiri tanpa perlu bantuan orang lain.
- LENS RELEASE BUTTON – Fitur ini digunakan untuk melepas lensa
- TRIPOD SOCKET – Lubang ulir ini digunakan untuk memasangkan tripod
- CARD & BATTERY COMPARTMENT – Tempat memasang baterai dan slot kartu memori penyimpanan file
- LCD – Untuk preview foto dan melihat objek yang akan di foto, beberapa kamera mirrorless entry level biasanya tidak menyediakan lubang view finder sehingga cenderung akan boros baterai
- HOT SHOE – Slot untuk memasang flash atau wireless trigger & receiver
- POWER SWITCH – Tuas atau tombol untuk menyalakan kamera
- VIDEO RECORD – Tombol untuk merekam video
- PREVIEW BUTTON – Tombol untuk melihat hasil pemotretan dan rekaman video
- SETTING – Tombol pengaturan kamera
- INFORMATION – Tombol untuk melihat spesifikasi pemotretan anda seperti ISO, Exposure, Diafragma, White Balance, dsb
- MENU BUTTON – Tombol untuk melihat sistem keseluruhan dari kamera anda
Mengenal Tentang Komposisi Dalam Dunia Fotografi
Komposisi bisa diartikan menjadi sebuah pola atau tatanan dimana dalam dunia fotografi hal ini sangatlah penting karena dari pola yang baik maka akan muncul sebuah karya foto yang menarik untuk dilihat. Sebagai orang yang tidak berkecimpung setiap harinya dengan dunia fotografi, maka anda cukup perlu mengetahui cara membuat tatanan objek dan sudut pengambilan gambar yang akan membuat orang lain tertarik dengan karya foto anda.
Foto yang menarik salah satunya akan muncul karena adanya sebuah komposisi yang baik. Jika anda bukanlah seseorang yang berkecimpung di dunia fotografi maka hal ini akan terkesan sulit untuk dipahami karena itu dalam chapter ini saya akan memandu anda untuk memahami komposisi dasar dalam dunia fotografi.
Salah Satu Cara Terbaik Dalam Memahami Komposisi Adalah Dengan Mencoba
Seperti hal-nya aktivitas yang dilakukan di rumah, suatu waktu istri saya memasak untuk menu sarapan pagi bagi kami semua. Menunya sangat sederhana namun sangat nikmat untuk dijadikan santapan pagi bagi kami sekeluarga yaitu: bakmi goreng, tempe garit, dan pecel dengan bumbu kacang.
Bagi kita orang Indonesia menu-menu semacam ini adalah makanan sehari-hari yang sangat wajar disajikan baik untuk sarapan pagi, makan siang, maupun makan malam. Setelah ketiga makanan tersebut jadi maka saya secara khusus meminta agar saya diijinkan untuk memotret makanannya terlebih dahulu agar saya bisa posting makanan-makanan tadi di Instagram juga untuk jualan foto di Shutterstok.
Saya ingin melakukan sesi pemotretan makanan ini dengan cara se-sederhana mungkin karena baik saya, istri, dan anak-anak tentunya sudah tertarik untuk segera menikmati menu sajian khas masakan Indonesia rumahan ini, karena itu yang saya lakukan adalah:
- Mempersiapkan meja untuk alas foto
- Mengambil kertas asturo hitam untuk background polos
- dan Memotretnya!
Pola tatanan yang saya lakukan dalam foto makanan kali ini sangatlah sederhana yaitu menempatkan makanan tersebut pada sisi frame sebelah kiri kemudian saya memberikan sebuah area kosong di bagian kanan-nya. Sudut pengambilan fotopun saya coba dengan beragam cara, ada yang frontal dari atas agar makanan tersebut terlihat seperti model Flat Lay hingga saya turunkan sedikit sudutnya agar bisa terlihat seperti cara pandang mata pada umumnya.
Secara teori maka pola yang saya terapkan di pemotretan kali ini bisa dikenal dengan istilah RULE OF THIRD yang dikombinasikan dengan konsep NEGATIVE SPACE. Tidak bergenti sampai di sini, karena sayapun juga tertarik mencoba membuat sebuah pola komposisi yang pengambilan fotonya dilakukan secara portrait sehingga terciptalah variasi foto sebagai berikut ini,
Foto bakmi di sebelah kiri sengaja saya ambil separo bagian dan memenuhi frame yang ada sehingga tercipta sebuah sudut pandang yang menarik untuk keperluan story di Instagram. Jika dilihat dari ujung atas hingga ujung bawah maka mangkok plastik yang saya pergunakan juga terlihat jelas berfungsi sebagai frame atau bingkai dari bakmi tersebut sehingga ada pemisah antara background warna hitam dengan bakmi yang berwarna coklat muda.
Lain halnya dengan foto pecel di sebelahnya,
Konsepnya hampir sama dengan ketiga foto horisontal di awal dimana saya menggunakan teori Rule of Third yang dikombinasikan dengan Negative Space hanya saja yang kali ini pemotretannya dilakukan secara vertikal.
4 Alasan Mengapa Background-nya Menggunakan Kertas Asturo Warna Hitam
Sebuah pertanyaan menarik muncul dari seorang teman yang menanyakan tentang mengapa saya memilih warna hitam sebagai background.
Terlepas dari semua teori fotografi, hanya kertas asturo hitam-lah yang ada di rumah saya!
Ya, tidak ada alasan spesifik karena memang faktanya tidak ada kertas asturo dengan warna lain yang ada pada saat saya melakukan pemotretan ini. Berita bagusnya adalah, warna hitam justru akan membuat warna objek yang bernuansa organik semakin muncul ke permukaan. Di sisi lain, warna hitam ini sangat netral untuk dikombinasikan dengan beragam jenis warna yang ada pada makanan.
Jadi jika anda juga menanyakan kenapa saya menggunakan kertas asturo warna hitam dalam sesi pemotretan kali ini maka jawaban saya adalah sebagai berikut:
- WARANYA DOFF – Dengan warna dof, maka pencahayaan yang di dapan akan lembut serta tidak menyilaukan mata yang melihat fotonya
- KONTRAS – Warna hitam akan sangat kontras ketika disandingkan dengan warna-warna organik seperti hijau, merah, kuning, dan semacamnya
- MURAH – MUDAH DIPEROLEH – Kertas asturo ini banyak dijual di toko-toko alat tulis dan harganya pun sangat murah, saya membeli selembar kertas asturo ukuran 40 x 50 cm dengan harga kisaran Rp. 6.000,-
- ADANYA HANYA INI – Saya ingin membuat sesi pemotretan makanan se-sederhana mungkin dan karena yang ada di rumah hanyalah kertas hitam ini maka jadilah saya memotret menu sarapan pagi dengan kertas ini
Lighting Set Paling Murah Untuk Memfoto Makanan
Kata fotografi sebenarnya juga memiliki arti “Melukis Dengan Cahaya” karena itu adanya cahaya adalah hal mutlak yang anda perlukan untuk membuat sebuah karya foto.
Sekalipun banyak sekali fotografer yang memotret makanan dengan tatanan lampu-lampu studio tapi kali ini saya akan mengenalkan kepada anda sebuah Lighting Set paling murah yang bisa anda gunakan secara GRATIS yaitu,
Cahaya Matahari Sebagai Sumber Available Light
Secara umum ada 2 macam pencahayaan yang bisa digunakan yaitu AVAILABLE (pencahayaan alami) dan juga ARTIFICIAL (pencahayaan buatan). DI dalam artikel kali ini saya akan menunjukkan kepada anda semua bahwa fotografi bisa dilakukan dengan biaya yang sangat murah, mulai dari peralatannya, propertinya, hingga lighting set yang anda pergunakan.
Cahaya matahari adalah sebuah lighting set alami dan paling murah yang bisa anda gunakan untuk memotret karena dengan sumber cahaya ini sebenarnya Tuhan sudah mem-fasilitasi kita semua untuk terus berkarya tanpa henti karena itu tidak ada alasan bagi setiap kita untuk tidak melakukan yang terbaik dalam kehidupan sehari-hari.
Dari foto di atas, anda bisa mengetahui bahwa cara memfoto makanan yang saya lakukan untuk menu sarapan buatan istri sangatlah sederhana. Yang perlu saya lakukan untuk sesi pemotretan singkat foto makanan rumahan tadi hanyalah duduk di di area rumah yang mendapatkan akses cahaya matahari secara tidak langsung.
Saya cukup duduk di samping rumah berhadapan langsung dengan pintu samping yang langsung mengarah ke luar ruangan dimana cahaya matahri bisa dengan mudah mengenai ketiga menu makanan yang akan saya foto. Ada beberapa hal yang sebaiknya perlu anda pahami ketika memotret dengan pencahayaan alami ini yaitu:
1 – Memotret Ketika Pagi dan Sore Adalah Golden Moment Yang Perlu Disadari
Salah satu KEKURANGAN yang akan anda temui ketika memotret dengan cahaya matahari adalah KETERBATASAN WAKTU untuk mendapatkan kualitas cahaya terbaik. Saya memfoto ketiga makanan di atas pada kisaran jam 8.30 pagi dimana matahari masih bersinar dengan lembut sehingga akan menimbulkan efek bayangan yang lembut.
2 – Jangan Berada di Bawah Sinar Matahari Langsung
Berada di bawah sinar matahari secara langsung akan membuat objek yang akan difoto over exposed atau terlalu terang sehingga mengakibatkan kontras bayangan yang terlalu tajam. Jika anda ingin mendapatkan hasil foto dengan kualitas cahaya yang baik maka posisi paling optimal adalah dengan mencari tempat yang memungkinkan sinar matahari masuk secara TIDAK LANGSUNG yang secara teori bisa disebut sebagai “Window Light”
3 – Jangan Menghalangi Datangnya Sinar
Pada foto behind the scene di atas anda bisa lihat bahwa saya memotret dengan menghadap kepada sisi datangnya cahaya karena hal ini akan memudahkan saya mendapatkan intensitas cahaya paling optimal. Ingat, satu-satunya sumber cahaya yang akan anda pergunakan adalah cahaya matahari karena itu jika tubuh anda menghalagi sinar maka otomatis objek yang akan difoto tidak akan mendapatkan intensitas cahaya yang cukup sehingga akan mengakibatkan hasil foto yang under exposed atau kekurangan cahaya.
Pelajari Lebih Lengkap Cara Memfoto Makanan di Ebook “Foodgasm Photography”
Dengan beberapa ulasan di atas saya berharap anda jadi lebih paham tentang cara memfoto makanan rumahan dengan kamera sederhana maupun handphone. Adanya foto yang baik akan membuat anda lebih mudha untuk eksis di dunia maya maupun mempergunakan hasil karya foto anda untuk beberapa hal yang lebih bermanfaat seperti mencari konten untuk blog, menjadi jurnalis lepas, maupun berjualan stok foto makanan secara online dan mendapatkan royalti foto setiap ada yang membeli karya-karya anda.
FOODGASM PHOTOGRAPHY adalah ebook saya yang secara khusus mengajarkan kepada anda semua cara memfoto makanan dengan cara yang paling sederhana!
Ebook ini saya desain sebagai referensi tentang bagaimana anda dan kebanyakan orang lain yang tidak berkecimpung di dunia fotografi mampun menghasilkan karya-karya foto makanan yang menarik dan menggugah selera.
Silahkan klik thumbnail ebook di atas atau masuk ke halaman Foodgasm Photography untuk men-download ebook ini.
Selamat belajar, enjoy, dan teruslah memotret!