Ketika saya berencana ajak istri dan anak-anak untuk merasakan pengalaman terbang untuk pertama kalinya maka terpikir-lah untuk mengunjungi Singapura dan di sinilah saya juga berharap bisa memotret sebanyak-banyaknya dan jualan foto hasil liburan di Shutterstock.
Setelah lebih dari 6x mengunjungi negeri ini sayapun sempat menulis ebook tentang jalan-jalan ke Singapura secara mandiri yang berjudul “My Little Step to Singapore”, berbeda dengan tujuan awal dulu untuk membuat ebook, tapi kali ini saya kembali mengunjungi negara yang sudah seperti rumah kedua ini untuk memotret stok dan berjualan foto hasil liburan saya di Shutterstock.
Bagi ketiga anak saya yang baru pertama kalinya berkeliling kota naik MRT, tentu ini menjadi hal mengasyikkan karena semua sistem transportasi di kota ini merupakan yang paling rapi di dunia konon selain Melbourne. Yang menjadikan menarik adalah anak-anak di bawah 7 tahun masih termasuk gratis dimana kita hanya cukup menunjukkan paspor anak tersebut ke kantor informasi MRT yang ada di dalam bandara Changi Singapura.
Mencari Penginapan Anti Mainstream di Singapura, Coba Deh Area Tanjung Katong
Setelah beberapa kali bepergian ke Singapura bersama istri dan menginap di daerah yang tergolong sebagai tourism district seperti Bugis, Chinatown, dan Orchard maka kali ini tujuan kita adalah menginap tepat di area perumahan yang mayoritas adalah warga negara Singapura, hingga akhirnya kami memilih untuk menginap di daerah Tanjung Katong Rd yang berjarak sekitar 700 meter dari Dakota MRT station.
Ada 2 (dua) cara untuk bisa menuju ke arah Tanjung Katong Rd yaitu:
- Jalan kaki dari Dakota MRT Station sejauh kira-kira 700 meter
- Turun di Paya Lebar MRT Station dan dilanjutkan naik bis 135 untuk turun di halte yang sudah terletak di Tanjung Katong Rd
Kami memutuskan untuk menginap di Airbnb yang berjarak hanya 100 meter dari minimarket 7 Eleven serta 150 meter dari pusat makanan lokal seperti nasi goreng seafood, nasi hainan, egg tart, wonton noodle, dan juga nasi lemak punggol. Bagi anda yang baru pertama kali menggunakan Airbnb dan tertarik untuk menginap di propertinya yang homy maka bisa memakai voucher menginap $40 dari saya untuk pembuatan akun pertamanya.
Jualan Foto Hasil Liburan di Shutterstock – Singapore Chapter
Kembali ke topik utama kali ini maka saya akan membahas tentang cara jualan foto hasil liburan di Shutterstock. Hampir setiap waktu kamera selalu di genggaman saya dimana kalau memang tujuan anda adalah hunting untuk Shutterstock maka pastikan smartphone atau kamera selalu dalam genggaman. ‘Modal’ motret saya kali ini adalah 2 (dua) benda sederhana yaitu kamera EOS M mirrorless generasi pertama yang kalau di OLX harganya kisaran 2 juta serta iPhone 5 yang kalau browsing di OLX juga harganya murah, kisaran 1 juta-an.
Beberapa foto yang saya ambil adalah sebagai berikut:
Intinya adalah anda bisa mengeksplor setiap sudut kota, infrastrukturnya, hingga yang tidak kalah menarik adalah makanan lokal yang berada di Singapura. Prinsip dasar dari menjalani kehidupan sebagai stock photographer,
Mengambil gambar sebanyak-banyaknya dan menjual semuanya!
Inilah yang saya lakukan selama 4 hari 3 malam di Singapura karena hampir di setiap daerah yang saya kunjungi maka saya ambil dokumentasinya. Sekalipun belum semua foto-foto hasil jalan-jalan ke Singapura bisa laku terjual tapi ada beberapa yang bisa bagi sebagai inspirasi bagi teman-teman yang memang baru mau mulai terjun di ranah bisnis ini.
Beberapa foto yang sudah laku adalah:
- Foto ‘uncle ice crea’ dimana anda bisa temukan ini di hampir sudut kota pusat turis seperti Clarke Quay dan Orchard
- Foto pemandangan di Chinese Garden
- dan foto akuarium hiu di Sea Aquarium (khusus foto ini diambil dengan iPhone 5)
Dan seperti saya bilang tadi tentu saja saya memotret makanan yang saya santap selama di Singapura dimana salah satunya adalah Chicken Hainan Rice di daerah Tanjung Katong Rd seharga S$5 berikut ini,
View this post on InstagramNever better than this authentic #hainanchickenrice for simply S$4
A post shared by Bima Adhitya | Photographer (@bimaadhitya) on
View this post on InstagramFresh broccoli, rice, and sweet chicken in a box costs for S$3.80
A post shared by Bima Adhitya | Photographer (@bimaadhitya) on
Setelah 2 (dua) tahun menjalani kehidupan sebagai seorang stock photographer ini saya memutuskan untuk membuat ebook yang berisi panduan serta suka duka saya selama mempelahajari Shutterstock. Anda bisa membaca ebook saya yang berjudul “Jualan Foto Dengan Shutterstock” dan membelinya di halaman ini!
Semua artikel yang berada dalam kategori Photography in Bahasa ini saya persembahkan untuk anda semua yang ingin belajar tentang dunia stock photography. Saya akan tulis semua pengalaman suka duka saya bahkan hingga sekarang saya masih terus belajar untuk bisa mendapatkan earning yang jauh lebih bagus lagi.