Memotret makanan rumahan hasil karya sendiri dan mem-postingnya di Instagram tentu menjadi salah satu aktivitas menarik di zaman sekarang. Selain untuk sekedar eksistensi di dunia maya, aktivitas ini berpeluang membawa anda memasuki bisnis yang mungkin saja menjadi sumber pemasukan anda dikemudian hari.
Saya memiliki seorang teman yang gemar memasak di apartemennya, mulai dari makanan rumahan seperti stir fry (tumis) hingga rebusan asparagus yang dikombinasikan dengan irisan daging-pun menghiasi halaman Instagram-nya. Aktivitas yang dilakukan sahabat saya ini akhirnya membawanya ke sebuah pekerjaan untuk mempromosikan kemasan makanan tadi dengan fee 1 juta per sekali posting dimana kontraknya adalah 10x postingan.
Bagi saya yang memang berprofesi sebagai seorang fotografer yang hobi memasak di dapur ini, memposting hasil karya makanan rumahan saya rasanya sudah seperti passion, masalah “like” dan “comment” rasanya bukan sebuah hal penting utama tapi menunjukkan hasil karya saya kepada dunia secara lebih luas-lah yang menjadi tujuan utama.
Seperti halnya dengan Fettuccini Saus Pesto di atas ini,
Sekalipun bahan yang saya pergunakan hanyalah modifikasi kwetiau tapi memasak kwetiau goreng rasanya sudah jadi hal biasa. Alih-alih bisa “memaksa” anak-anak saya untuk memakan sayuran maka saya sengaja mengubah brokoli yang ada di rumah untuk menjadi sebuah olahan saus pesto.
Setelah masakan ini jadi maka saya mengambil potongan daun bunga Amazon Lily di halaman rumah lalu menatanya di atas jaket kulit dan “CLICK” jadilah foto modifikasi kwetiau dengan saus pesto buatan saya.
Bagaimana Cara Memotret Makanan Rumahan Agar Terlihat Menarik?
Semua hanyalah masalah taste, termasuk ketika anda ingin memotret makanan rumahan yang anda masak sehari-hari di dapur. Yang perlu anda lakukan untuk menjadikan makanan rumahan tadi “naik kelas” adalah dengan memahami teori fotografi dasar, sering berlatih, dan melihat referensi.
Di dalam tulisan ini saya akan menuliskan tentang bagaimana cara memotret makanan rumahan dengan kamera apapun yang anda miliki di rumah sekalipun hanya dengan bermodalkan handphone.
Cara Memotret Makanan Rumahan Dengan Handphone
Menggunakan handphone untuk memotret makanan rumahan adalah solusi paling mudah bagi siapapun kita karena di jaman sekarang ini hampir semua orang mampu membeli dan memiliki gawai telekomunikasi ini.
Perlu diakui adanya Instagram dan Pinterest membuat orang-orang yang gemar memotret makanan rumahan dengan handphone terasa dimanjakan, karena dengan kedua platform tersebut-lah kini mulai marak foto dengan format portrait dan square. Tentu ini sangat menarik untuk dipelajari karena jika kita bicara tentang foto di era tahun 2000, maka hampir semua foto formatnya adalah landscape.
Ketiga foto di atas adalah cara saya untuk memotret makanan rumahan yang saya masak untuk keperluan sarapan bersama keluarga. Ketika saya membuka kulkas maka dan melihat kwetiau serta brokoli maka langsung terbesit di dalam kepala saya untuk membuat masakan kustom dengan bahan lokal tapi memiliki nuansa tampilan seperti masakan Italia.
Pengolahan kwetiau sangatlah sederana karena hanya perlu merendamnya dalam air panas hingga cukup empuk untuk diolah. Yang menarik adalah bagaimana saya mengubah brokoli menjadi pengganti daun basil yang memang menjadi bahan utama untuk membuat pesto. Karena itu yang saya lakukan adalah merebus brokoli selama beberapa menit lalu memasukkannya ke dalam blender dengan ditambahi garam, merica, bawang putih, dan bawang merah.
Semua bahan tadi di-blender jadi satu dan jadilah saus pesto kustom dengan bahan brokoli.
Catatan Penting Ketika Memotret Kwetiau Pesto Dengan Handphone
Nuansa hijau yang dihasilkan oleh brokoli sangat memberikan kesan segar pada masakan pesto saya kali ini karena itu saya ingin makanan rumahan ini terlihat eksentrik dengan apa adanya. Ketika suatu saat anda ingin memotret makanan rumahan dengan handphone maka ada beberapa tips yang saya bisa berikan yaitu:
- Pergunakan piring berwarna polos
- Gunakan background se-adanya di rumah, pada foto paling kiri saya menggunakan background meja kayu sedangkan dua foto lainnya saya menggunakan background dari jaket kulit warna hitam
- Posisikan makanan untuk tidak terkena sinar matahari secara langsung agar pencahayaan yang didapan akan lebih lembut
- Posisikan format handphone secara portrait secara tegak lurus dari arah atas
- Stabilkan posisi tangan anda
- dan ambil beberapa foto dengan komposisi dan tatanan yang bervariasi.
Cara Memotret Makanan Rumahan Dengan Kamera Mirrorless
Sekalipun saya sering memotret wedding dengan kamera DSLR tapi kali ini saya membutuhkan sebuah kamera yang lebih praktis untuk digunakan memotret makanan rumahan, karenanya saya menggunakan kamera mirrorless Canon EOS M.
Dengan menggunakan kamera mirrorless, saya punya solusi untuk mengaktualisasikan idealisme saya dalam memotret mulai dari memilih lensa apa yang digunakan hingga settingan pemotretan seperti apa yang saya inginkan.
Ke-empat foto di atas adalah contoh bagaimana saya memotret makanan rumahan dengan kamera mirrorless. Ada 2 makanan Indonesia yang saya masak yaitu Bakmi Goreng serta Pecel lalu di lain hari saya juga memasak 2 makanan western yaitu Omelet and Fresh Vegie (kiri) dan Toasted Slice Butter Bread (kanan).
Karena menginginkan hasil foto yang tajam dan jernih maka saya pergunakan lensa fix 22mm dengan diafragma yang bisa mencapai di angka 2. Untuk foto makanan Indonesia, saya memilih memotretnya dengan menggunakan background kerta asturo warna hitam sedangkan untuk makanan western di atas saya memilih lemari baju serta tanaman depan rumah sebagai background.nya.
Catatan Penting Ketika Memotret Makanan Rumahan Dengan Kamera Mirrorless
Sedikit berbeda dengan ketika saya memotret makanan rumahan dengan handphone, kali ini ada beberapa unsur fotografi dasar yang saya terapkan ketika memotret dengan kamera mirrorless yaitu:
- Pemilihan lensa fix 22mm dan men-setting diafragma di angka 2.8 untuk mendapatkan kualitas foto yang benar-benar jernih dan tajam
- Memotret dengan memberikan negative space pada kedua makanan Indonesia agar nantinya pengguna foto tersebut bisa membubuhkan tulisan atau quote di sampingnya
- Menggunakan teknik pencahayaan window light untuk mendapatkan kualitas cahaya yang lembut
- Mencoba komposisi foto landscape serta square
- dan, ambil foto dengan beberapa komposisi yang bervariatif
Foodgasm Photography
Memotret makanan rumahan seperti di atas memang akan sangat mengasyikkan terutama bagi anda yang hobi berkresi dalam hal kuliner.
Karena sayapun demikian, hobi banget motretin masakan yang saya bikin di dapur!
Ketika anda bisa menyuguhkan makanan rumahan yang anda masak di social media dengan kualitas foto yang baik maka itu akan membuat orang lain akan lebih mengenal siapa diri anda. Bisa jadi anda menyediakan layanan catering, seorang Chef, maupun seorang food blogger dan konsistensi untuk menyuguhkan konten foto yang baik sangatlah diperlukan untuk berbisnis di jaman sekarang ini.
Untuk saya pribadi, melakukan aktivitas memotret makanan rumahan ini memberikan 2 (dua) macam keuntungan yaitu:
- Aktualisasi diri pada hobi memasak, dan
- Menjual foto-foto makanan saya secara online
#1 – Aktualisasi Diri Pada Hobi Memasak
Sebagai se-seorang yang setiap harinya berkutat dengan portfolio foto pernikahan maka sedikit mencurahkan waktu untuk hal di luar wedding tentu akan mengasyikkan. Memiliki tubuh tambun dengan berat 85kg tentu saja mengindikasikan saya adalah orang yang mencintai dunia makan karena itulah memasak di dapur dan memastikan bahwa makanan yang akan dimakan oleh istri dan anak-anak selalu terbuat dari bahan-bahan yang fresh adalah prioritas.
Anak-anak sayapun demikian, saya ajari mereka memasak dari hal yang sederhana seperti tumis alias stir-fry kalau dalam bahasa Inggris karena memasak menurut saya adalah salah satu kemampuan “survival” atau bertahan hidup yang MUTLAK dipelajari oleh setiap orang.
Memotret makanan rumahan sangat memberikan saya waktu luar biasa untuk beraktualisasi diri karena pada prinsipnya semua bahan makanan selama diolah dengan benar maka akan memberikan energi yang baik bagi tubuh.
View this post on Instagramgrilled TEMPE – DORI fish, boiled BOK CHOY, WHITE RICE and chop of SPRING ONION #photographerlife
A post shared by Bima Adhitya (@bimaadhitya) on
FOODGASM PHOTOGRAPHY adalah ebook yang saya tulis sebagai media sharing tentang bagaimana saya banyak memotret makanan yang saya makan setiap harinya.
Tentu saja ada yang masak sendiri dan ada yang beli warung atau rumah makan. Di ebook ini saya akan “menularkan” insting saya sebagai seorang fotografer kepada anda dan para pembaca untuk nantinya bisa juga memotret makanan rumahan dengan kamera apapun yang anda miliki.
Mau pake handphone ataupun mirrorless, SEMUA BOLEH!
Di ebook ini saya akan ajarkan tentang beragam teknik sederhana yang saya gunakan untuk memotret makanan rumahan seperti komposisi foto, pencahayaan, hingga memahami kinerja kamera dan lensa agar bisa mengoptimalkan hasil akhir fotonya nanti.
Jika anda yang ingin belajar cara memotret foto makanan dengan kamera se-adanya maka ada baiknya anda men-download dan membaca ebook Foodgasm Photography ini segera!
#2 – Menjual Foto-Foto Makanan Saya Secara Online
Menjadi seorang kontributor lepas di Shutterstock adalah sebuah hal terbaik yang pernah saya lakukan diluar profesi saya sebagai seorang wedding photographer. Dengan platform ini akhirnya saya bisa menjual FOTO APAPUN yang saya miliki, dari mulai foto gigi anak saya hingga mayoritas adalah foto ketika saya traveling dan menikmati jajanan kuliner di pinggir jalan.
Hari demi hari saya lalui untuk mengumpulkan sen demi sen hingga akhirnya uangnya bisa saya cairkan untuk menambah tabungan dan membelikan mainan untuk anak-anak saya, tentu ini sangat menyenangkan sehingga saya bisa mendapatkan income secara pasif untuk masa depan.
Berawal dari ke-isengan untuk memotret beragam jenis foto makanan yang pesan baik di Indonesia maupun di luar negeri, akhirnya hobi ini berujung pada sebuah potensi dimana foto-foto tersebut bisa menghasilkan uang secara berulang kali dimana saya akan menerima royalti dari penjualannya setiap bulan.
Foto-foto sederhana seperti Ice Cappuccino yang saya buat di dapur hingga bubur ayam pinggir jalan di dekat Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta semuanya saya foto dan jual di Shutterstock.
Saya berusaha untuk menularkan inspirasi ini kepada siapapun anda yang ingin mendapatkan uang dari berjualan foto secara online, hingga akhirnya ebook “JUALAN FOTO DENGAN SHUTTERSTOCK” ini terbit dan bisa didownload untuk bacaan santai di waktu senggang.
Selamat membaca dan berkarya TANPA BATAS dengan fotografi
Disclaimer
Semua ebook yang saya beli bisa didownload untuk pengguna IOS maupun Android karena formatnya adalah PDF. Semua berisi pengalaman pribadi baik sukses dan berhasil sehingga hasil akhirnya nanti sangat tergantung dari usaha anda masing-masing.