Chiang Dao adalah sebuah kota kecil yang masih terbilang tradisional. Jalan-jalan yang ada di kota kecil ini terlihat tenang dan lenggang karena sepinya pengunjung dan penduduk yang tidak padat, hanya pada hari-hari tertentu saja kota ini terlihat agak padat. Sekitar 5km di sisi timur dari pusat kota Doi Chiang Dao terdapat sebuah pintu masuk ke jaringan bawah tanah yang luas membentuk gua. Gua itu adalah gua Chiang Dao.
Gua Chiang Dao memiliki kedalaman sejauh 14 kilometer di bawah gunug. Walaupun sudah ada penerangan, tetai penerangan hanya mencapai pada sekitar kilometer pertama saja. Berbagai cerita dan legenda rakyat dipercaya penduduk setempat menjadi latar belakang gua Chiang Dao, menyebutkan bahwa gua tersebut pernah dihuni oleh seorang pertama India selama lebih dari seribu tahun lamanya. Ada juga yang menceritakan ada sekelompok pertapa yang tinggal didalam gua tersebut pernah bertemu dengan para dewa dan malaikat dan dititahkan untuk membuat tujuh benda-benda sakral. Kemudian seorang algojo yang disebut Chao Luang Kham Daeng Khun Yak ditunjuk untuk menjaga artefak-artefak suci yang tersembunyi di dalam gunung tersebut. Penduduk setempat mengatakan bahwa jika ada seseorang yang berjalan menembus jauh ke dalam gua, hal pertama yang akan ditemui adalah aliran air yang mengalir dari pedestal Buddha emas, dan setelahnya akan menemukan sebuah kota di dalam gua. Kota tersebut kota legendaris yang bernama kota Laplae. Menurut kepercayaan, kota ini merupakan kota dimana kain para dewa bisa ditemukan, kota Ilahi dari Nagas. Didalam kota tersebut juga akanditemukan sebuah danau yang besar, makanan surgawi, gajah suci, dan tempat peristirahatan para pertapa suci.Di dalam gua memang terdapat sebuah patung Buddha berwarna emas yang merupakan aliran mata air dari sungai.
Penduduk setempat sampai hari ini mempercayai legenda tersebut, meski mereka tidak pernah melihat hal-hal tersebut secara langsung karena tidak ada yang pergi cukup jauh ke dalam gua. Namun orang-orang setempat sering mendengar lolongan anjung dari sebuag lubang besar salah satu bagian dari gua tersebut. Menurut kepercayaan adat, lolongan tersebut menandakan adanya hantu seorang bikhu yang meninggal dalam gua tersebut datang mendekat. Mereka juga percaya, bahwa siapapun yang berusaha menghapus fragmen atau gambar yang ada di dalam gua, atau merusak propert didalam gua ini akan tersesat dan sulit menemukan jalan keluar.
Gua tersebut sangat dihormati oleh rakyat Thailand dan Shan sebagaimana dibuktikan dengan adanya persembahan untuk patung-patung dan dekorasi yang ada didalam gua dan di luar gua. Di berbagai lokasi di dalam gua terdapat candi kecil dan patung Buddha. Gua ini juga memiliki keindahan alami karena terbentuk stalaktit dan stalakmit.
Dengan kedalaman gua sejauh 14 kilometer, teman-teman hanya bisa mengakses terbatas pada jarak kurang lebih 1 kilometer saja karena pencahayaan dengan listrik hanya terbatas sampai situ saja. Tetapi jika teman-teman berniat untuk majuk jauh lebih dalam dan bercaving ria, teman-teman bisa meminta pemandu lokal yang akan memandu teman-teman dengan lentera. Kompleks gua Chiang Dao ini seharusnya memiliki lebih dari 100 gua yang memanjang sekitar di dalam pegunungan, tetapi hanya ada 5 gua utama yang saat ini terbuka untuk umum dan saling berhubungan membentuk kompleks Tham Chiang Dao. Dua dari gua-gua tersebut yaitu Tham Phra Nawn (360 m) dan Tham Seua Dao (540m) sudah diterangi oleh lampu listrik. Tetapi Tiga lainnya yaitu Gua Tham Maa (736 m), Tham Kaew (477 m), dan Tham Naam (660 m) hanya dapat dieksplorasi dengan bantuan pemandu lokal yang menggunakan lentera. Karena pada akses menuju gua-gua tersebut belum terdapat penerangan.
Gua Chiang Dao terletak sekitar 70 kilometer dari kota Chiang Mai yang berada di jalan menuju Fang. Secara geologis, gua ini menembus kedalam sebuah gunung pada ketinggian 2.175 meter dan menjadi tempat yang tertinggi ketiga di Thailand. Gunung ini biasanya diselimuti awan, merupakan tempat tingga bagi suku Lisu, Lahu, dan desa Karen. Dan untuk mencapai ke gua Chiang Dhao, teman-teman memang harus menyewa mobil atau menggunakan jasa tur. Jalan yang harus dilalui memang berkelok di sepanjang lereng bukit selama satu seperempat jam, tetapi teman-teman akan disuguhi pemandangan indah dari pegunungan Doi Chiang Dao. Gua ini juga termasuk salah satu wisata utama Chiang Dao National Park.
Biaya masuk ke tempat tersebuth hanya 20 Baht per orang. Tetapi Boma ingatkan kepada teman-teman, bahwai gua ini masih sangat alami, jadi gunakanlah sepatu yang tidak mudah licin terkena air dan pakaian yang nyaman. Ketika berada di gua itu, semakin dalam teman-teman masuk, semakin sempit dan merendah, bahkan teman-teman harus berjalan merangkak untuk melaluinya dan kemudian harus memanjat untuk mencapai gua-gua yang lebih besar.
Boma sarankan, jangan pergi ke Gua Chiang Dao saat musim penghujam karena beberapa daerah dekat sungau bawah tanah dari gua akan tergenang air. Juga bawalah air mineral karena perjalanan ke dalam gua akan sangat melelahkan.