Waktu belum cari tau tentang Jim Thompson, Boma sempat bingung. Kenapa ada nama yang sangat kebarat-baratan bisa menjadi salah satu situs budaya yang sangat penting di Thailand ini. Setelah tau sedikit riwayat Jim Thompson, Boma baru nmengerti.
Jim Thompson adalah salah seorang warga Amerika yang tergabung dalam sukarelawan tentara perang dunia II, datang ke Bangkok bersama OSS (sekarang CIA) untuk mendorong liberasi Thailand. Saat berada di Bangkok ketika itu, Jim Thompson terkesan dengan pemintalan sutra yang saat itu hingga sekarang masih dipraktekan oleh kaum Muslim suku Baan Khrua. Seiring berakhirnya perang dunia II, Jim Thompson pun kembali ke Amerika. Seusai masa tugasnya mengabdi menjadi tentara sukarelawan Amerika, Jim Thompson kembali dan menetap seterusnya di Bangkok.
Sekembalinya ke Bangkok, Jim Thompson membeli sebidang tanah dan kemudian membangun 6 rumah kayu di areal tanahnya. Jim Thompson juga banyak berkeliling dan mengkoleksi patung Buddha tidak hanya dari Thailand, tetapi juga dari Kamboja, Bhurma, dan juga Laos. Jim Thompson membangun pabrik pemintalan sutra di dalam rumahnya, yang kemudian menjadi komoditi ekspor sutra terbesar di Thailand.
Pada 27 MAret 1967, Jim Thompson menghilang dalam perjalanannya ke perbukitan Camron, Malaysia. Tidak ada petunjuk sedikit mengenai keberadaan Jim Thompson, bahkan setelah bertahun pencarian. Karena besarnya kontribusi Jim Thompson terhadap komoditi ekspor Thailand dan pelestarian budaya sutra Thailand, maka pemerintah Thailand menjadikan kediaman Jim Thompson sebagai museum tanpa menutup pabrik pemintalan yang telah didirikan oleh Jim Thompson.
Museum Jim Thompson berada di 6 Soi Kaseman 2 Rama I Road, berseberangan dengan Stadium National Bangkok. Jam operasional museum ini dari pukul 9 pagi dan tur terakhir pada pukul 4.30 pada waktu setempat. Harga tiket masuk museum ini adalah 100 bahts. Cara menuju museum Jim Thompson, teman – teman bisa menggunakan Skytrain berhenti di pemberhentian stasiun National Stadium, keluarlah di pintu exit 1…JANGAN mengikuti alur kerumunan karena kemungkinan mereka akan menuju MBK center. Teman – teman harus memutar di dasar tangga dan berjalan meninggalkan stasiun, tidak jauh kemudian teman – teman akan menemukan petunjuk menuju museum tersebut.
Jika teman-teman menggunakan jalur Sukhumvit, kalian harus turun di terminal Siam dan ganti jurusan Silom dan berhenti di stasiun National Stadium. Tapi kalau teman-teman tidak keberatan jalan kaki, teman-teman bisa jalan dari Siam langsung menuju Museum sejauh 800 meter. Pada halaman belakang, teman – teman dapat melihay praktik pemintaian sutra, dari masih bentuk kepompong hingga menjadi bentuk kain sutra. Selain museum dan demo pemintaian teman – teman dapat juga sekedar ngopi, karena di kompleks tersebut terdapat cafe dan resto.
Sedikit tips untuk teman – teman, jika sebelum jam operasional berakhir jangan percaya ketika ada warga setempat yang menghampiri teman – teman dan mengatakan bahwa museumnya sudah habis jam operasionalnya. Biasanya mereka akan berdalih minta uang tambahan agar seolah – olah bisa memasukkan teman – teman ke museum, padahal jam operasional masih tersedia.