Selain terkenal dengan kuil-kuil yang menakjubkan, Thailand juga terkenal dengan reruntuhan bangunan bersejarah yang indah, Wat Mahathat salah satunya. Wat Mahathat merupakan reruntuhan kuil dan kerajaan Ayutthaya yang dibangun pada tahun 1384 oleh Raja Rachatirat. Kerajaan ini berakhir dan runtuh akibat penyerangan dan penjarahan oleh kerajaan Burma pada abad ke-14. Dan sekarang hanya tersisa peninggalan sejarah berupa reruntuhan bangunannya saja. Di tahun 1625 bagian atap pada bangunan utama runtuh dan dibangun kembali pada tahun 1633 dengan 4 meter lebih tinggi dari sebelumnya, tetapi kemudian runtuh lagi dengan kondisi yang lebih parah, sehingga hanya menyisakan sudut-sudut bangunannya. Yang menarik, pada tahun 1956 sebuah ruang tersembunyi ditemukan didalam reruntuhan bangunan, dan terdapat hartakarun perhiasan emas, sebuah peti emas yang berisi barang-barang peninggalan Buddha, dan alat-alat makan yang berharga
Taman bersejarah Ayutthaya ini sangatlah luas, banyak hal menarik untk dilihat, hampir sama seperti reruntuhan Candi Boko di Jogjakarta. Tetapi sebenarnya bukan reruntuhan ini yang menjadi pusat perhatian para wisatawan.
Pada masa jayanya, kerajaan Ayutthaya memiliki banyak sekali arca dan patung-patung Buddha. Terkenal dengan harta karun yang berlimpah, hingga kerajaan ini diserang dan dijarah oleh kerajaan Burma dan mengalami kerusakan di sana-sini, pecahnya patung-patung ataupun arca batu. Dimakan waktu, tempat ini menjadi tidak terawat, berlumut , dan bersemak.
Hingga saat reruntuhan ini kembali dibersihkan untuk menjadi tempat wisata, di sebuah pohon di sudut reruntuhan, ditemukan patung batu kepala Buddha yang sudah terlilit dan menjadi satu dengan batang pohon. Batu kepala Buddha itu berada di batang pohon dan berada 30cm diatas tanah. Sementara tidak terlihat ada sisa badan dari patung tersebut, entah karena sudah hancur karena tidak ada tanda sisa potongan badan dari kepala Buddha yang menjadi satu di pohon tersebut ada di sekitar pohon itu.
Fenomena kepala patung batu Buddha ini lah yang menjadi daya tarik utama di Wat Mahathat ini, teman-teman. Karena, meski terlilit akar yang benjadi badan pohon tersebut, bagian wajah patung Buddha berada pada posisi tegak dan menghadap keluar, dan seolah patung itu tersenyum. Uniknya lagi, teman-teman, warna batu sudah tidak tampak pada patung kepala tersebut. Warnanya sudah menjadi satu dengan warna batang pohon, sehingga terlihat seolah patung tersebut merupakan ukiran dari batang pohon, bukan dari potongan batu yang terlilit.
Jika teman-teman tertarik mengunjungi kota Ayutthaya dan mengunjungi taman bersejarah ini, teman-teman dari Bangkok bisa menggunakan kereta di stasiun pusat Bangkok dengan kereta antar kota menuju stasiun Ayutthaya. Kereta menuju Ayutthaya berangkat setiap jam nya. Dengan kelas 3 seharga 15 Baht teman-teman akan tiba di Ayutthaya 2 jam kemudian. Atau teman-teman bisa menggunakan kereta kelas 2 dan akan menempuh perjalanan selama 1,5 jam seharga 245 Baht. Dari Stasiun, teman-teman menyebrang jalan utama dan menyusuri jalan kecil di depan teman-teman. Setelah sampai di pinggir sungai, teman-teman bisa menggunakan kapal untuk menyebrang sungai dan dan tiba di lokasi Wat Mahathat dengan biaya 4 Baht saja.
Bisa juga teman-teman menggunakan Bus dari Bangkok. Bus menuju Ayutthaya jalan setiap 20 menit berangkat dari terminal utara Bangkok, Mo Chit Terminal. Bus dengan kelas 1 tiketnya seharga 56 Baht dengan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam hingga 2 jam. Menggunakan Van atau minibus, teman-teman bisa naik dari Victory Monument Square. Ambillah Monorel menuju Victory Monument Square dan jalanlah hingga menyebrangi jalan yang lebar. Minibus nya biasanya parker di sisi bunderan. Biaya untuk naik minibus ini seharga 60 Baht dan memakan waktu perjalanan selama 1.5 jam.
Tips Boma untuk teman-teman yang hendak mengambil foto kepala Buddha yang terlilit pohon ini, lakukan dengan menjongkok atau pastikan posisi teman-teman tidak lebih tinggi dari kepala Buddha, karena akan dianggap tidak menghargai.